REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku perampokan yang membuang korbannya di Jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan, dalam keadaan tanpa busana, ternyata gay. Pelaku dan korban terlibat dalam keanggotaan sebuah grup gay di Facebook.
"Ternyata motif daripada tersangka ini adalah LGBT alias gay sehingga dia maksudnya untuk berhubungan intim dengan si korban. Korban diberikan minuman keras untuk memabukkan si korban," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (23/2)
Motif para pelaku ini berawal dari korban yang mengunggah status di Facebook di akun gay Jakarta Selatan, dia membuat status bahwa dia butuh uang. Kemudian pada Selasa (20/2) kemarin, tersangka Pambudi membalas akun korban dan meminta nomor Whatsapp.
Setelah diberi nomor, akhirnya mereka berkomunikasi antara tersangka Pambudi dan korban. Lalu mereka membuat janji untuk bertemu di salah satu mall. Setelah bertemu, korban pergi bersama ketiga tersangka dengan menggunakan satu kendaraan.
Namun, setelah membuat korban mabuk, pelaku berusaha memancing korban untuk bisa berhubungan intim, namun tidak berhasil. "Melihat korban yang enggan berhubungan, akhirnya tersangka jengkel kemudian membuang korban ke TKP penemuan korban yang sudah ditelanjangi di Jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan," ujar dia.
Ke depan, polisi akan mencoba melakukan penyelidikan terhadap akun Facebook tersebut. Karena untuk tersangka Pambudi mengaku sudah pernah melakukan transaksi seksual sesama jenis dan sebelumnya berhasil.
"Barang bukti yang diambil adalah tiga unit telepon genggam untuk pesan korban. Selain tiga handphone itu ada juga satu unit mobil Calya warna silver, dan beberapa yang digunakan untuk membekap mulut korban sebelum dibuang," jelas Mardiaz.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria diketahui bernama Ongky Muhammad (20) dirampok oleh sekelompok orang yang baru saja ia kenal melalui Facebook. Lebih nahasnya lagi, ia dirampok setelah bertemu sekelompok orang itu karena ia ditawari pekerjaan dengan gaji Rp 13 juta per pekan.