REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof DR Jimly Asshiddiqie bersama jajaran pengurus ICMI, di kediamannya, di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/2) lalu. Agenda pertemuan tersebut guna mendiskusikan perlunya segera penerapan ekonomi pasar Pancasila seperti digagas Presiden Indonesia ketiga sekaligus Ketua Dewan Kehormatan ICMI BJ Habibie.
"Penerapan ekonomi pasar Pancasila berarti berkomitmen untuk mewujudkannya secara berkeadilan ke seluruh rakyat indonesia," kata SBY, dalam rilis ICMI, Jumat (23/2).
Terkait dengan gagasan sistem ekonomi pasar Pancasila itu, SBY mengapresiasi ICMI sebab tetap mengingatkan pada pemikiran cemerlang para pendiri Indonesia yang menjadi landasan dasar ruh kehidupan bernegara dalam situasi dunia yang pragmatis. 'XICMI diharapkan menjadi lembaga yang tidak pragmatis,'' ujar Susilo Bambang Yudhoyono dalam siaran resmi ICMI.
Hadir pada pertemuan, jajaran Wakil Ketua Umum ICMI antara lain Ilham Akbar Habibie, Herry Suhardiyanto, Sugiharto, Priyo Budi Santoso, Sekretaris Jenderal M Jafar Hafsah, serta pengelola media ICMI Andi Irman dan Sibawaihi. ICMI juga mengundang SBY untuk menyampaikan orasi ilmiah dan pandangannya untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam bingkai NKRI.
Sebelumnya, pada Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) ICMI Tahun 2017, BJ Habibie mengungkapkan, ekonomi pasar Pancasila menjamin kepemilikan masyarakat yang penggunaanya untuk kepentingan orang banyak dan menolak hanya dikuasai segelintir orang atau kelompok.