Jumat 23 Feb 2018 05:42 WIB

Hanya 0,7 Persen Pemilih PKS Pilih Jokowi

Anis Matta memiliki elektabilitas tertinggi di basis massa Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Didi Purwadi
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika membuka Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika membuka Zikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Zikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (21/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Media Survei Nasional (Median) menunjukkan mantan Presiden PKS, Anis Matta, memiliki elektabilitas calon presiden (capres) tertinggi di akar rumput pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Meski demikian, ada beberapa persen pemilih PKS yang menjatuhkan pilihan pada Presiden Joko Widodo sebagai capres 2019.

Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun, memaparkan pemilih atau akar rumput PKS sebanyak 45,0 persen memilih Anis sebagai Presiden RI. Sebanyak 17,9 persen memilih Prabowo Subianto dan sekitar 9,3 persen memilih Gatot Nurmantyo.

''Hanya 0,7 persen yang memilih Joko Widodo (Jokowi),'' kata Rico dalam peluncuran hasil survei elektabilitas capres 2019 di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

Anis tidak hanya tertinggi di akar rumput PKS. Ia sejauh ini juga menjadi capres dengan suara terbesar dari kalangan politikus basis Islam. Anis membawahi nama-nama besar lain yang muncul belakangan, seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Gubernur NTB Tuang Guru Bajang Zainul Majdi, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

Di basis massa Islam tersebut, elektabilitas Anis sebesar 1,5 persen. Di bawahnya adalah Fahri Hamzah, wakil ketua DPR saat ini, dengan 0,9 persen; TGB Zainul Majdi 0,8 persen, Ahmad Heryawan 0,6 persen, Mahfud MD 0,5 persen, Rhoma Irama 0,3 persen, dan Muhaimin 0,2 persen. Nama-nama lainnya seperti Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berada di bawah persentase tersebut.

Populasi survei yang dilakukan Median Survei Nasional yakni seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi PROV dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Quality control dilakukan terhadap 20 persen sampel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement