Kamis 22 Feb 2018 17:42 WIB

Benih Kangkung Digemari Jepang

Peluang ekspor kangkung ke Jepang masih sangat besar.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petani memetik kangkung saat panen di Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petani memetik kangkung saat panen di Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Umum Asosiasi Produsen Pembenihan Holtikultura Indonesia (Hortindo) Afrizal Gindow mengatakan, sejumlah negara sangat membutuhkan benih holtikultura dari Indonesia. Salah satu yang paling digemari seperti di Jepang, yakni benih kangkung.

Menurut Afrizal, Jepang memang dikenal sebagai negara yang memiliki kebutuhan cukup besar pada sayurannya. Hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang mengonsumsi benih sayuran dalam bentuk kecambah. "Mungkin karena lebih gurih atau apa," ujar Afrizal saat ditemui wartawan di Hotel Harris Malang, Kamis (22/2).

Melihat fakta tersebut, Afrizale menilai, peluang ekspor kangkung ke Jepang masih sangat besar. Jepang masih bersedia menerima impor benih kangkung dari Indonesia selagi memenuhi persyaratannya. Dalam hal ini, mereka harus melihat dahulu area pertanaman, kejelasan histori, dan pembatasan kandungan pestisidanya.

Meski permintaan banyak, Afrizal mengatakan, masih harus mendahulukan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. "Produksi kita masih terbatas, jadi kaidah kita, kebutuhan dalam negeri harus dipenuhi dulu," jelas dia.

Di sisi lain, Indonesia saat ini memang sudah berhasil memasuki ekspor benih holtikultura. Bahkan, tahun lalu benih yang diekspor mencapai 710 ton ke beberapa negara. Beberapa negara ini seperti Vietnam, Philipina, Myanmar, Thailand, Cina dan India pada tahun lalu.

Dari ekspor tersebut, Afrizal mengungkapkan, kesuksesannya dalam mengumpulkan devisa sekitar 2.840 juta dollar AS. Jumlah ini dihitung dengan asumsi harga benih sekitar 4 dollar AS per kilogramnya. Selain kangkung, komoditas benih holtikultura yang juga diekspor, yakni kangkung, terong, dan kacang panjang serta mentimun.

Sementara ihwal kebutuhan benih dalam negeri, dia mengungkapkan, sudah mencapai 16.000 ton. Dari total kebutuhan itu, 80 persen sudah berhasil dipenuhi oleh 15 perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement