Kamis 22 Feb 2018 14:20 WIB

Sejumlah Desa di Kabupaten Kediri Terendam

Banjir terjadi sejak Rabu malam dan saat ini air mulai surut.

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  KEDIRI -- Sejumlah desa yang ada di dua kecamatan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terendam sejak Rabu (21/2) malam. Banjir datang setelah hujan deras melanda daerah tersebut, menyebabkan aktivitas warga menjadi tersendat.

"Ketinggian banjir tadi malam hingga sekitar 50 sentimeter. Saat ini air sudah mulai surut," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agata di Kediri, Kamis (22/2).

Ia mengatakan, hujan turun cukup deras sejak malam tadi. Hujan juga terjadi di areal lereng Gunung Wilis, sehingga air dari pegunungan juga turun ke bawah. Hal itu menyebabkan sungai di bawahnya tidak mampu menampung air, menyebabkan tanggul jebol.

"Banjirnya itu sejak tadi malam, ini karena curah hujan tinggi, pendangkalan sungai, serta air kiriman dari lereng Gunung Wilis. Jadi, itu menyebabkan tanggul jebol di beberapa titik," katanya.

Randy mengatakan, banjir itu terjadi di sejumlah desa yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Grogol dan Banyakan. Namun, warga tidak sampai mengungsi. Mereka lebih memilih tinggal di dalam rumah, kendati rumah mereka tergenang air.

Ia juga sudah menurunkan tim BPBD Kabupaten Kediri melakukan pendataan kerusakan. Dari evaluasi sementara, lebar tanggul yang jebol itu juga bervariasi antara 20-25 meter. Tanggul itu lokasinya juga dekat dengan perkampungan warga, sehingga air langsung menggenang rumah warga.

Namun, untuk jumlah warga yang terendam air, Randy mengatakan hingga kini masih melakukan pendataan. Selain ada rumah warga, juga terdapat fasilitas umum yang juga terendam air, seperti sekolah. Misalnya di SDN Ngablak I, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Kegiatan belajar mengajar di tempat itu untuk sementara waktu diliburkan, karena musibah tersebut.

Randy menambahkan, saat ini tim BPBD Kabupaten Kediri sudah berupaya melakukan penanganan bencana secara darurat dengan pemasangan karung berisi pasir serta sesek. Hal itu dipasang di tanggul yang jebol, dengan harapan bisa mengurangi luberan air.

"Kami membantu pemasangan glangsing dan sesek. Kalau kerugian termasuk berapa rumah warga yang terendam air, masih dilakukan penghitungan," kata dia.

Sementara itu, musibah banjir itu membuat aktivitas warga tersendat. Seluruh akses jalan juga terendam air, bahkan air hingga masuk ke dalam rumah warga. Saat ini, masih menunggu air surut.

Selain itu, di sejumlah lokasi lainnya juga terjadi tanah longsor, salah satunya di samping SDN Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Saat ini, tim BPBD Kabupaten Kediri juga sudah menyiapkan bronjong serta batu. Untuk pengerjaannya diharapkan dilakukan pihak desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement