Rabu 21 Feb 2018 21:19 WIB

Investor Amerika Kepincut Tanam Modal di Solo

Kota Solo memiliki potensi wisata budaya yang menarik.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Tanah Kompleks Sriwedari Solo
Tanah Kompleks Sriwedari Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Sejumlah investor dari Amerika Serikat kepincut berinvestasi di Solo. Setelah berdiskusi terkait peluang-peluang investasi di Solo dengan Pemerintah Kota Solo dan pengusaha domestik pada Rabu (21/2), para investor yang dibawa Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) di New York itu pun tertarik menanamkan modalnya. 

Salah satunya adalah Sasha Bernie. Developer Amerika itu tertarik untuk melebarkan bisnisnya dengan membidik investasi di sektor perhotelan di Solo. 

"Saya lebih tertarik kepada hotel. Saya ingin cari tahu apa saja yang membuat orang tertarik datang ke sini, dari mana saja mereka berasal, apakah jumlahnya meningkat, dan apa perlu hotel baru," kata Sasha di Loji Gandrung pada Rabu (21/2). 

Sejauh pengamatannya sejak datang ke Solo, kata Shasa, kota Solo memiliki potensi wisata budaya yang menarik. Selain itu, ia juga menyukai keramahan warganya terhadap warga negara asing. Lebih dari itu, menurutnya sejumlah kudapan di Solo punya ragam cita rasa. Hal tersebut membuatnya semakin tertarik dengan kota Solo. 

Lain lagi dengan Sujanan, seorang investor Amerika yang mempunyai bisnis di bidang industri kimia itu lebih tertarik dengan peluang investasi di sektor manufaktur. Hal itu setelah ia mengetahui, terdapat industri tekstil terbesar di Indonesia yang pasarnya telah meluas keberbagai negara yakni PT Sritex. 

Sujanan semakin tertarik saat mendengar paparan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo terkait laju ekonomi kota Solo. 

Menurutnya dengan pertumbuhan ekonomi  di atas 5 persen dan laju inflasi sebesar 3,10 persen memungkinkan berbagai investasi maju dan berkembang. Lebih dari itu, menurutnya buruh pun bisa hidup layak karena biaya hidup di Solo sangat murah. 

"Solo punya upah buruh murah, tapi buruh bisa hidup layak, karena biaya hidup di Solo rendah. Saya akan mempertimbangkannya, mungkin bagi saya yang paling menarik di manufaktur ini, saya bisa mendukung industri tekstil karena saya bisa memproduksi bahan kimia dasar," katanya. 

KJRI Solo membawa 8 investor Amerika ke Indonesia. Selain ke Solo, para investor juga diajak ke beberapa daerah lainnya seperti Kulonprogo dan NTB. Diharapkan usai kunjungan tersebut investor tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement