REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, masih memiliki daya tarik tinggi sebagai calon presiden (capres) Pilpres 2019. Sejumlah survei menunjukkan Prabowo masih menjadi pesaing berat Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, Prabowo besar kemungkinan akan maju lagi sebagai capres Gerindra. Perkara kapan diumumkan, kata Fadli, partainya pada saatnya akan mendeklarasikan Prabowosebagai capres.
Fadli Zon mengatakan hal itu menjawab pertanyaan wartawan, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa, yang menanyakan kapan Partai Gerindra akan mendeklarasikan ketua umumnya sebagai calon Presiden. Menurut Fadli Zon, tunggu saja, nanti pada waktunya Partai Gerindra akan mendeklarasikannya.
"Partai Gerindra masih akan membicarakan dengan partai politik yang menjadi mitra koalisi," katanya.
Ketika ditanya, ada lembaga survei yang melakukan survei mensandingkan Prabowo Subianto sebagai pasangan Joko Widodo, Fadli Zon segera membantahnya. Prabowo Subianto, kata dia, tidak dapat disandingkan dengan Presiden Joko Widodo pada pemilu 2019. Wakil Ketua DPR RI itu menjelaskan, Prabowo dan Jokowi, plarformnya berbeda sehingga tidak dapat disandingkan.
Pada kesempatan tersebut, Fadli juga menceritakan bahwa Prabowo Subianto saat ini sedang melakukan diet mengurangi makan nasi guna menjaga kesehatan dan penampilan. "Pak Prabowo sedang diet, biar nanti saat pemilu lebih segar," katanya.
Menurut Fadli, semua orang juga harus diet untuk menjaga kesehatan dan penampilan. Fadli sendiri mengakui, dirinya sulit diet dan bahkan kebanyakan makan nasi.
"Calon pemimpin nasional, bukan sekadar penampilan fisik, tapi juga perlu memiliki visi dan misi yang pro rakyat," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya sedang menyiapkan deklarasi untuk Prabowo sebagai calon presiden 2019. Saat ini seluruh kader Gerindra teguh untuk mencalonkan kembali Prabowo sebagai capres.
"Deklarasi sedang kita mencari momentum yang tepat untuk mendeklarasikan Prabowo untuk menyampaikan kepada publik atau khalayak tentang pengajuan beliau sebagai capres," ujar Muzani.
Meskipun hingga saat ini belum ada pernyataan dari Prabowo terkait kesediaan majunya di Pilpres 2019, sambung dia, namun ada isyarat dari Prabowo bersedia kembali maju Pilpres.
Sejumlah lembaga survei seperti LSI Denny JA, Poltracking, dan SMRC masih menempatkan Prabowo sebagai penantang utama Presiden Jokowi pada Pilpres 2019. Capres-capres lain masih belum sekuat Prabowo untuk bisa bersaing dengan Jokowi yang elektabilitasnya di kisaran 40-50 persen. Sementara, elektabilitas Prabowo pada angka 20-30 persen.