Rabu 21 Feb 2018 02:17 WIB

Menanti Kiprah Wajah-Wajah Baru di Pemilu 2019

KPU menetapkan empat partai politik baru sebagai peserta pesta demokrasi mendatang.

Nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019
Foto:
Sejumlah pengurus partai politik menghadiri pengundian nomor urut partai politik peserta pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

Arah berbeda dari dua parpol baru di atas diambil Partai Berkarya yang memperoleh nomor urut tujuh. Lambang parpol tersebut mirip dengan pohon beringin yang selama ini menjadi ciri khas Golongan Karya. Ada warna kuning juga di sana.

Gambar-gambar Presiden Soeharto juga menghiasi situs resmi parpol tersebut. Tak heran, parpol tersebut didirikan Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang menjabat sebagai ketua dewan pembina. Parpol itu juga berhasil merangkul mantan menko polhukam Kabinet Kerja, Tedjo Edhy Purdijanto.

Target perolehan kursi parlemen sejauh ini telah dicanangkan. "Kami ingin menjadi partai besar dan ingin mempunyai wakil di semua tingkatan minimal satu kursi. Sementara itu, apabila dikonversi ke kursi DPR ada 78 dapil, berarti kita punya target 78 kursi di DPR. Dengan demikian, persentasenya sama dengan 13,75 persen secara nasional, kata Sekjen Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. Sementara itu, Partai Berkarya belum menentukan pilihan soal calon presiden.

Sedangkan, kontestan baru selanjutnya adalah Partai Perindo dengan nomor urut sembilan. Ia lebih ternama dibanding yang lain karena mars parpol itu sudah berseliweran di jaringan televisi milik ketua umumnya, Hary Tanoesoedibjo, sektar dua tahun belakangan.

Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq, mengatakan, sejauh ini Perindo sedang mematangkan perekrutan bakal caleg untuk rangkaian pemilu tahun depan. "Satu yang kami tekankan, salah satu syarat bagi setiap caleg adalah bebas korupsi, bebas narkoba, maka siapa pun orangnya yang mendaftar, kalau sudah terkait dengan keduanya, maka dia tidak boleh di Perindo," ujar dia.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirajuddin Abbas melihat, dari keempat parpol baru yang dinyatakan lolos verifikasi faktual oleh KPU, Partai Perindo memiliki kans paling besar di antara ketiga partai lainnya. "Karena, mereka sudah sejak lama memperkenalkan diri kepada masyarakat," ujar Abbas saat dihubungi Republika.co.id, kemarin.

Meskipun dinilai memiliki peluang cukup besar, tokoh populer yang akrab di masyarakat di Partai Perindo hanya didominasi oleh Hary Tanoesoedibjo. Hal ini berbeda dengan PSI. Meskipun tidak sebesar Partai Perindo, tokoh-tokoh yang bergabung lebih familier di telinga publik mengingat sejumlah tokoh dan artis ikut bergabung di partai tersebut.

Menurut Abbas, PSI adalah satu-satunya parpol baru yang menawarkan sasaran dan gagasan yang berbeda. Seperti mengangkat isu intoleransi yang kian ramai terjadi di masyarakat menjadi sesuatu yang unik dari PSI.

photo
Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo

Sementara itu, Partai Berkarya menurut peneliti SMRC tersebut menawarkan memori Soeharto bagi para calon pemilihnya. Namun, bagi pemilih yang hidup pada 1970- 1990-an, mungkin tidak sepaham dengan hal tersebut. "Berbeda dengan PDI Perjuangan yang menawarkan gagasan politik Sukarno," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement