REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Sepanjang 2018, Kabupaten Kuningan dilanda puluhan kali bencana. Masyarakat pun diimbau untuk selalu waspada karena intnsitas hujan saat ini masih tinggi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menyebutkan, sepanjang Januari 2018, bencana yang terjadi di Kabupaten Kuningan tercatat ada 22 kali. Bencana itu terdiri dari bencana alam dan bencana non alam.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," kata Agus, Selasa (20/2).
Agus menyebutkan, bencana alam yang terjadi berupa tanah longsor sebanyak 12 kali, gerakan tanah tiga kali dan angin kencang/puting beliung empat kali. Sedangkan bencana non alam berupa kebakaran rumah/gedung tercatat tiga kali.
"Bencana itu tersebar di sepuluh kecamatan," terang Agus.
Adapun sepuluh kecamatan itu yakni Kecamatan Cilebak, yang berupa bencana tanah longsor sebanyak lima kali dan gerakan tanah dua kali serta Kecamatan Subang berupa tanah longsor sebanyak empat kali. Selain itu, Kecamatan Kuningan berupa angin puting beliung satu kali dan kebakaran rumah satu kali, serta Kecamatan Hantara berupa tanah longsor satu kali dan gerakan tanah satu kali.
Kecamatan lainnya yang dilanda bencana adalah Kecamatan Selajambe dan Ciwaru yang masing-masing mengalami bencana tanah longsor sebanyak satu kali, serta Kecamatan Lebakwangi, Cigugur dan Japara yang masing-masing dilanda bencana angin puting belitung satu kali. Ditambah lagi, Kecamatan Kramatmulya yang mengalami dua kali bencana kebakaran rumah.
Untuk bencana di Februari, Agus menyatakan, proses pendataan akhir baru akan terlihat pada akhir bulan. Menurutnya, di bulan inipun berbagai bencana telah melanda sejumlah daerah di Kabupaten Kuningan.
Agus menyatakan para personelnya terus melakukan siaga darurat banjir, tanah longsor, gerakan tanah dan bencana lainnya di 361 desa dan 15 kelurahan yang tersebar di 32 kecamatan. Dia pun mengimbau warga untuk tetap waspada karena curah hujan saat ini masih tinggi.