REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso geram. Saking geramnya, dia mengeluarkan statemen agar para pelaku penyelundupan narkoba yang belakangan berupaya menyelundupkan narkoba ke Indonesia dalam jumlah besar langsung ditembak mati saja.
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, sebaiknya para pelaku langsung ditembak mati saja saat ditangkap. Tak hanya itu, Buwas bahkan mengatakan, sebaiknya para pelaku narkoba tersebut dipotong-potong. "Tidak usah lagi ditangkap. Kalau perlu dipotong-potong kasih ikan hiu. Jadi mahal siripnya, makan ikan bandar," tutur Budi Waseso di Kantor BNN, Jakarta, Selasa (20/2).
Menurut dia, hukum di Indonesia terhadap bandar narkoba yang divonis mati kerap tidak berjalan sebagaimana mestinya. Petugas lapangan, menurut dia, sudah bekerja keras memberantas narkoba, namun dalam bidang dukungan hukum dia mengatakan masih kurang. "Kalau saya pribadi ingin tidak usah dikembangin. Bedil saja. Capek-capek kita berkas, hukumannya mainan," kata dia.
Para pelaku yang dibekuk, Buwas mengatakan, kerap punya banyak akal untuk kembali berbisnis narkoba. Bahkan, di penjara pun kerap terjadi pengendalian barang haram itu. "Begitu di Lapas dia bekerja lagi. Bagusnya kita tindak tegas, anggap musuh negara," kata Buwas menegaskan.
Pernyataan Buwas ini disampaikan saat ia merilis pengungkapan narkoba di perairan Batam bersama TNI AL dan Bea Cukai pada 9 Februari lalu. Sebanyak 1,375 ton sabu diamankan dengan empat orang awak kapal. Tersangka terancam Pasal 114 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat ( 1) 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati. Budi Waseso pun menambahkan, pengungkapan itu merupakan wujud sinergitas lembaga negara, khususnya BNN dan TNI AL yang saling melengkapi dalam pemberantasan narkoba.