Selasa 20 Feb 2018 05:24 WIB

Pengamat: Krisis Kepercayaan Parpol Sangat Tinggi

Pengamat menilai merebut kepercayaan publik menjadi tantangan bagi Parpol baru.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah tokoh partai politik mengangkat nomor urut yang telah diumumkan saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah tokoh partai politik mengangkat nomor urut yang telah diumumkan saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPU telah mengumumkan partai politik (parpol) yang lolos verifikasi faktual beberapa hari yang lalu. Empat dari 14 Parpol yang lolos merupakan partai baru yang bertanding dalam konstestasi pemilihan umum 2019 mendatang.

Pengamat politik Universitas Padjajaran (Unpad), Idil Akbar melihat yang menjadi tantangan terbesar bagi Parpol baru saat ini adalah bagaimana partai-partai tersebut memperoleh kepercayaan dari para konstituen untuk kemudian bisa memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat.

"Artinya bahwa saat ini konteks krisis kepercayaan partai politik sangat tinggi. Itu adalah hal yang menurut saya tantangan utama bagi Parpol baru," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (19/2).

Jika dilihat dari hasil pemilu sebelumnya, perolehan suara tidak lebih dari 25 persen. Menurutnya, hal itu menunjukkan suatu gejala di mana masyarakat masih ragu terhadap parpol yang akan dipilih.

"Saya kira memang perlu effort (usaha) yang luar biasa oleh partai baru," ujarnya.

Untuk diketahui, keempat parpol tersebut yaitu Partai Berkarya, Partai Gerakan Perubahan Indonesia, (Garuda), Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pada pengundian nomor urut parpol yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kantor KPU pada Ahad (18/2), Partai Garuda memperoleh nomor 6, lalu Partai Berkarya mendapat nomor urut 7.

Sementara itu partai yang diketuai Harry Tanoesudibjo, Perindo memperoleh nomor 9, dan PSI mendapat nomor urut 11.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement