Senin 19 Feb 2018 19:40 WIB

Motif Geng Motor di Balik Pengeroyokan Tahanan

Pelaku mengunggah aksi pengeroyokan

Penjara (ilustrasi)
Foto: pixabay
Penjara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi membenarkan kasus pemukulan tahanan terhadap tahanan lainnya. Kejadian itu telah diserahkan dan ditangani aparat Polres Sukabumi Kota.

Terungkapnya kasus pemukulan yang dilakukan tahanan terhadap tahanan lainnya berawal dari rekaman video yang beredar di media sosial. Dalam video yang berdurasi puluhan detik ini terlihat adanya pemukulan terhadap tiga orang tahanan oleh tahanan lainnya.

"Memang betul pada Kamis (15/2) malam terjadi pemukulan terhadap tahanan yang sebelum masuk tahanan merupakan anggota geng motor," terang Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Risman Somantri kepada wartawan Senin (19/2) siang.

 

Dari data yang diperoleh, kata dia, ada tiga orang korban yang dipukul oleh sebanyak tiga orang tahanan lainnya. Diduga kata Risman, peristiwa itu terjadi karena dilatarbelakangi pelaku dendam dengan geng motor. Dalam artian kata dia para tahanan yang memukul tahanan lainnya merasa dendam dengan aksi geng motor.

Dari pengakuan pelaku pemukulan misalnya, ujar Risman, ada yang pernah terkena bacok maupun jualannya diganggu. Sehingga kata dia pada saat berada di tahanan mereka merasa ada kesempatan untuk balas dendam.

Aksi pemukulan ini ungkap Risman direkam dan diunggah oleh pelaku ke media sosial. "Setelah ada laporan video beredar, kami melakukan razia ke kamar tahanan dan didapati handphone," cetus dia.

Selain itu kata Risman, petugas juga mengamankan tiga orang pelaku yang melakukan pemukulan. Kasus ini juga lanjut dia dilaporkan kepada aparat kepolisian.

Risman mengungkapkan, lapas juga berkoordinasi dengan polisi untuk mengantisipasi dampak beredarnya video tersebut. Langkah lainnya, jelas dia petugas lapas melakukan mediasi dengan kelompok motor dan keluarga korban pemukulan.

Hasilnya, keluarga korban dan kelompok bermotor sepakat untuk menyelesaikan dengan baik. Salah satunya dengan menyerahkan kasus pemukulan tersebut kepada polisi.

Di sisi lain lanjut Risman, petugas juga mengakui kelemahan karena ada kebocoran sehingga alat komunikasi HP bisa masuk ke dalam lapas. Ke depan, siapapun yang masuk ke lapas harus digeledah untuk mencegah kebocoran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement