REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) akan menghadapi Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN), Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Nasional (UN) pada April 2018. Siswa madrasah ditekankan tidak hanya fokus mengejar nilai semata, tetapi harus mengedepankan kejujuran dan integritas.
"Berharap kepada seluruh peserta didik, UN bukan sekedar seremonial, bukan sekedar prosesi akademik. Ujian sesungguhnya untuk menguji integritas," kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, Dr HA Umar MA kepada Republika, Ahad (18/2).
Umar mengatakan, jadi diharapkan peserta didik tidak hanya mengejar dan mengedepankan nilai semata. Tetapi peserta didik diharapkan mengedepankan kejujuran, integritas dan objektivitas. Artinya, bukan hanya sekedar nilai yang dikejar oleh para peserta didik atau siswa madrasah.
Kepala Subdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat KSKK Madrasah dari Kemenag RI, Dr. H. Ahmad Hidayatullah juga menyampaikan, target kelulusan UN madrasah sampai 100 persen. Tetapi madrasah sedang menanamkan konsep seperti ini, siswa tidak hanya fokus pada lulus dan tidak lulus UN. Madrasah ditekankan menyelenggarakan ujian yang berkualitas.
"Itu yang sekarang sedang kita tekankan, sesuai dengantaglinenyayaitu Madrasah Hebat Bermartabat, jadi kita ingin berkualitas tapi dengan cara-cara yang bermartabat," jelasnya.
Ia menegaskan, target kelulusan tetap 100 persen, tetapi penekanan ada pada penyelenggaraan ujian yang berkualitas. Baik kualitas penyelenggaraannya, prestasinya dan persiapannya. Sementara, untuk menghadapi UN, UAMBN dan USBN, Kemenag sudah mempersiapkannya sejak enam bulan yang lalu.