Sabtu 17 Feb 2018 15:59 WIB

TGB: Penyerangan Terhadap Ulama tak Bisa Diterima

Negara harus memberikan perlindungan, tidak hanya kepada ulama tapi seluruh warga

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bilal Ramadhan
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengisi tausiyah di Pondok Pesantren Modern Islam As Salam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (17/2).
Foto: Republika/M Nursyamsi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengisi tausiyah di Pondok Pesantren Modern Islam As Salam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menegaskan pentingnya perlindungan bagi para ulama dan tokoh agama. TGB menilai, kasus penyerangan terhadap ulama yang terjadi beberapa waktu lalu harus segera dituntaskan.

(Baca: Ditanya Soal Pilpres 2019, Ini Jawaban Tuan Guru Bajang)

"Penyerangan terhadap ulama itu tidak bisa diterima, dengan alasan apapun negara harus mampu hadirkan perlindungan, tidak hanya kepada ulama, tapi juga ke seluruh anak bangsa," ujar TGB usai mengisi tausiyah di Pondok Pesantren Modern Islam As Salam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (17/2).

Menurut TGB, para tokoh agama harus mendapatkan perhatian lebih dalam hal perlindungan mengingat peran besar para tokoh agama di tataran masyarakat dalam menjaga masyarakat, memotivasi, dan membangun bangsa. TGB menilai, perlindungan ini menjaga agar simpul-simpul masyarakat ini tidak terganggu yang bisa berakibat tidak berjalannya fungsi pengayoman dan pembinaan para tokoh agama.

"Jadi penganiayaan terhadap tokoh agama termasuk kiai, dan juga di gereja itu harus dituntaskan oleh pemerintah melalui penegak hukum dari A sampai Z, supaya spekulasi tidak berkepanjangan dan energi pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak sia-sia karena isu-isu seperti ini," kata TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement