REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersilaturahim ke kantor DPP Rabithah Alawiyah di Jakarta, Jumat (16/2). Kunjungan ini merupakan bagian dari silaturahim Polri ke berbagai ormas Islam. Kapolri yang datang beserta jajarannya diterima langsung oleh Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zen Bin Smith bersama pengurus.
"Kami ingin bangun hubungan dengan Rabithah Alawiyah. Tak mungkin Polri jauh dari umat Islam," kata Kapolri dalam kunjungannya, Jumat (16/2).
Kapolri menilai Rabithah memiliki peran penting dalam pembinaan masyarakat secara umum. Ini tak terlepas dari struktur Rabithah yang memiliki 68 DPC di seluruh Indonesia.
Kapolri menilai, Rabithah bersama sejumlah ormas lain punya komitmen kuat untuk menjaga harmoni di tengah masyarakat. Dia juga memuji Rabithah sebagai salah satu ormas yang memperkuat pilar NKRI.
Karenanya, Kapolri ingin agar Polri bisa bersinergi dengan Rabithah untuk membangun bangsa dan negara. "Penting bagi kita untuk melakukan sinergi. Untuk menjaga keutuhan NKRI. Saya akan perintahkan jajaran di tiap wilayah untuk bersinergi," ujar Kapolri.
Kunjungan yang dilakukan di Rabithah ini jadi bagian silaturahim Kapolri ini dalam rangka mempererat hubungan dan komunikasinya dengan umat. Sebelumnya Kapolri juga sudah berkunjung ke kantor Syarikat Islam.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Bin Smith menjelaskan tentang Rabithah Alawiyah kepada Kapolri. Menurut Habib Zen, Rabithah merupakan salah satu ormas Islam tertua di Indonesia.
Rabithah telah berdiri sejak 27 Desember 1928. Namun, salah satu organisasi pendidikan yang terkait dengan Rabithah yakni Jamiat Kheir, telah lebih dahulu eksis. "Jamiat Kheir bahkan sudah berdiri sejak 1901," jelas Habib Zen.
Penjelasan tentang Jamiat Kheir ini pun mendapat apresiasi Kapolri. Sebagai organisasi tertua di Indonesia, Jamiat Kheir dinilai merupakan salah satu tonggak perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Habib Zen pun menjelaskan, sejak era Jamiat Khair pada 1901 hingga Rabithah berdiri pada 1928, Rabithah ikut andil dalam perjuangan merebut kemerdekaan. "Anggota Rabithah ikut berjuang dan banyak pula yang jadi korban dalam era perjuangan kemerdekaan. Jamiat Kheir dipress oleh Belanda karena keberadaannya membangkitkan semangat perjuangan," kata Habib Zen yang menjelaskan peran sejarah Rabithah dan Jamiat Kheir.
Dalam kesempatan itu, Habib Zen juga menekankan pentingnya anak bangsa untuk selalu menjaga kedamaian. "Menjadi tugas kita bersama baik Polri dan Rabithah Alawiyah sebagai bagian dari anak bangsa, untuk terus berusaha menjaga kedamaian di tengah masyarakat," ujar Habib Zen.