REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpendapat, pada era modernisasi ini penjajahan tidak lagi sama seperti pada zaman kolonial. Menurutnya, saat ini cara paling mudah untuk menghancurkan suatu negara adalah dengan mempengaruhi para generasi muda dengan narkoba.
Padahal, lanjut wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan tersebut, untuk menjadi seseorang yang tergolong ke dalam kelompok modern, tidak mesti menjerumuskan diri terlebih dahulu ke dalam pengaruh narkoba. Sebab, pada kenyataannya narkoba hanya akan merusak masa depan, dan bukan menjadikan kita sebagai seseorang yang modern.
"Yang namanya modern itu bukan seperti minum-minuman keras dan pakai narkoba. Makanya anak-anakku, kalian jangan ikut-ikutan, jangan mudah percaya sama orang," kata Risma memberi pengarahan kepada para pelajar beserta orang tua siswa di SMP Negeri 8 Surabaya, Jalan Bunguran Nomor 15-17, Surabaya, Kamis (15/2).
Perempuan kelahiran Kediri itu pun mengingatkan, hal terberat yang akan dialami seseorang adalah saat yang bersangkutan mesti berurusan dengan aparat penegak hukum, lantaran berbuat sesuatu yang negatif. Maka dari itu, Risma pun mengingatkan para siswa untuk tidak terjebak ke dalam perbuatan-perbuayan negatif, seperti menggunakan narkoba dan sebagainya.
"Hal yang paling berat ketika di antara dari kalian ada yang berurusan dengan polisi dalam hal negatif. Itu yang paling berat. Untuk itu, ibu datang ke sini untuk mencegah hal itu terjadi, ujar Risma.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengingatkan para orang tua untuk terlibat aktif dalam pengawasan perkembangan anak-anaknya. Menurutnya, yang menentukan anak itu menjadi baik atau tidak, bukan hanya sekolah saja. Melainkan juga peran orang tua dan lingkungan.
"Peran serta orang tua juga sangat diperlukan dalam ikut mengawasi perkembangan anak. Pengawasan tidak hanya dari satu sisi, namun peran serta orang tua dan pengaruh lingkungan juga perlu diperhatikan," kata Risma.