Kamis 15 Feb 2018 11:33 WIB

BMKG: Jumlah Titik Panas di Aceh Naik Drastis

Titik panas tersebar di enam kabupaten/kota.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, titik panas meningkat secara drastis 12 titik dari sebelumnya hanya tiga titik di wilayah Aceh.

"Pagi ini, satelit memantau 12 titik panas atau bertambah empat kali lipat di Aceh," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Blangbintang, Aceh, Zakaria melalui sambungan telepon seluler dari Kutacane, Kamis (15/2).

Ke-12 titik panas itu, kata dia, terpantau oleh sensor modis melalui kedua satelit yakni Terra dan Aqua. Wilayah penyebaran pada enam kabupaten/kota di provinsi paling ujung Barat di Indonesia.

Ia merinci, Aceh Selatan terdeteksi empat titik panas yang berada di dua kecamatan yaitu Bakongan dan Trumon Timur masing-masing dua titik. Lalu di Subulussalam terpantau tiga titik panas di dua kecamatan yakni Rundeng dua titik, dan Sultan Daulat satu titik.

Kemudian Aceh Singkil terdeteksi dua titik panas dengan dua wilayah kecamatan sama-sama berbagi satu titik yaitu Kota Baharu, dan Sing Kohor. "Sisanya lima titik panas lagi berada di Aceh Barat, tepatnya Babah Rot. Gayo Lues di Putri Betung, dan Nagan Raya di Kuala," katanya, menjelaskan.

Ia berujar, terdapat enam titik panas yang patut pihaknya duga sebagai titik api atas potensi kebakaran hutan dan lahan karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 71 persen. "Terutama dua titik diantaranya terdeteksi berada di Trumon Timur, dan memiliki tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan di kecamatan itu," kata Zakaria.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh Muhammad Nur mengatakan, peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Aceh selalu terulang dalam sepuluh tahun terakhir. "Kalau mulai terbakar itu, sejak tahun 2007. Tapi yang pernah sampai pengadilan, cuma ada beberapa kasus," ucap Nur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement