Rabu 14 Feb 2018 21:41 WIB

Yogya Damai, Tolak Intoleransi dan Radikalisme

Deklarasi yang disampaikan semua elemen masyarakat DIY tidak sebatas dokumen mati

Rep: Neni ridarineni/ Red: Esthi Maharani
Deklarasi Jogja Damai , Menolak Kekerasan, Intoleransi.dan Radikalisme oleh enam pemuka agama antara lain: Pemuka Agama Islam Toha.Abdurahman, katholik, Kristen, Hindu, Budha dan .Konghucu, di bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (14/2). Kemudian dilanjutkan penandatanganan deklarasi Jogja damai oleh Forum.Komunikasi Pimpinan.Daerah yang diawali Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
Foto: Neni ridarineni
Deklarasi Jogja Damai , Menolak Kekerasan, Intoleransi.dan Radikalisme oleh enam pemuka agama antara lain: Pemuka Agama Islam Toha.Abdurahman, katholik, Kristen, Hindu, Budha dan .Konghucu, di bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (14/2). Kemudian dilanjutkan penandatanganan deklarasi Jogja damai oleh Forum.Komunikasi Pimpinan.Daerah yang diawali Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA - Ratusan orang yang berasal dari berbagai unsur masyarakat, pimpiman daerah, tokoh masyarakat, pemuka agama dan segenap elemen masyarakat yang ada di DI Yogyakarta menghadiri Deklarasi Yogya Damai, Tolak Intoleransi dan Radikalisme di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (14/2).

Deklarasi yang dibacakan oleh enam.pemuka agama yakni Islam, Katholik, Kristen,Hindu, Budha dan Konghucu berisi lima butir yakni:

1. Menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.

2. Mengancam segala bentuk keteladan dan tindalan anarkhis yang mengatasnamakanagama

3. Mengajak selurub masyarakat DIY untuk tetap menjaga kerukunan, cinta damaidan toleransi antar umat beragama

5. Menjadikan DIY sebagai.daerah terdepan dalam perlawanan terhadap kekerasan,intoleransi dan radikalisme.

Usai deklarasi dilakukan penandatanganan deklarasi oleh Forum Komunikasi Pimpinan. Daerah yang diawali Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya berharap deklarasi yang disampaikan oleh semua elemen masyarakat di DIY tidak sebatas dokumen mati, tetapi benar-benar diikuti tindakan nyata yang terintegrasi agar ada ketegasan dalam menjaga kedamaian masyarakat di Yogyakarta.

"Semua unsur masyarakat yang melakulan penandatangan sampai tingkat terbawah pun harus memiliki pemahaman yang sama terhadap penanganan kekerasan fisik dan tindak kriminal menjadi kewajiban aparat kepolisian untuk menanganinya terlebih dahulu," tuturnya.

Di akhir acara dilakukan penandatangan dukungan terhadap isi deklarasi Yogya Damai Tolak Intoleransi dan Radikalisme di atas kain mori putih panjang oleh ratusan elemen masyarakat yang menghadiri acara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement