REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Bupati Garut Helmi Budiman terus mempercepat pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el). Tujuannya agar masyarakat bisa menyalurkan hak pilih dalam Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, baik gubernur ataupun bupati.
"Kami memang tengah melakukan percepatan pembuatan KTP eleltronik karena itu adalah hak warga, termasuk juga agar warga bisa memilih di bilik suara nanti. Jadi percepatan ini harus dilakukan karena KTP elektronik menjadi syarat warga bisa melakukan pemilihan dalam kegiatan Pilkada serentak ini," katanya pada wartawan, Rabu (14/2).
Hanya saja upaya percepatan pembuatan KTP elektronik ini kerap menemui gangguan jaringan yang tidak stabil. Meski begitu, ia memastikan pelayanan pembuatan KTP elektronik terus berjalan.
"Untuk jaringan ini kan memang kadang bagus atau kadang jelek, nah ketika jelek ini kemudian menjadi hambatan dalam proses pembuatan KTP elektronik. Namun sekarang secara umun prosesnya sudah lebih lancar, tapi tidak jarang juga permasalahan dalam pembuatan ini datang dari warganya sendiri, seperti ada persyaratan yang belum lengkap, itu saja," ujarnya.
Kendala lainnya, kata dia, ada saja kesalahan dalam pengetikan nama. Alhasil pemohon KTP-el wajib kembali ke kantor desa atau kecamatan supaya diperbaiki. Adapun mengenai blanko KTP-el, ia optimistis tak lagi menjadi gangguan.
"Jadi Alhamdulillah, kalau dulu kami sempat terhambat dengan kurang atau tidak adanya blanko KTP elektronik, tapi kalau sekarang kan sudah cukup. Saya pastikan saat ini tidak akan ada lagi kekosongan blanko KTP elektronik, karena kalau sudah mau menipis kami langsung minta lagi ke Kemendagri sehingga bisa dipastikan sekatang audah tercukupi semuanya," ucapnya.