Selasa 13 Feb 2018 13:24 WIB

Koperasi PNS Jabar akan Beli Saham Bandara Kertajati

Koperasi PNS Jabar akan mengambil porsi 2 persen saham PT BIJB senilai Rp 50 miliar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan saham PT Bandar udara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) akan dimiliki ribuan pegawai negeri sipil (PNS) yang tergabung dalam Koperasi Konsumen Praja Sejahtera (KPPS). Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, setelah PT Angkasa Pura II dipastikan masuk sebagai pemegang saham BUMD PT BIJB maka pemegang saham lain masih diperlukan setelah mayoritas Pemprov menguasai 51 persen.

"Dana akan mengucur lagi dari dana Koperasi PNS," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher di Bandung, Selasa (13/2).

Menurut Aher, rencananya koperasi yang terbentuk sejak dua tahun lalu tersebut akan mengambil porsi 2 persen saham PT BIJB senilai Rp 50 miliar. Dana segar tersebut, bisa membuat penuntasan sisi darat Bandara Kertajati makin cepat. Sebelumnya dana segar datang dari sindikasi perbankan syariah, lalu selain koperasi juga akan dirilis reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

Aher mengatakan, pembelian saham PT BIJB oleh koperasi PNS akan terus ditingkatkan hingga 5 persen dengan dalam tiga tahun ke depan. Target ini dilihat dari besarnya omzet yang dikelola KPPS sehingga angka Rp125 miliar dianggap memungkinkan. Yang sekarang setara 2 persen, tambahannya masih terbuka.

 

"Saya berharap sampai 5 persen," katanya.

Pemprov sendiri, kata dia,belum mendapat kepastian berapa besaran saham yang akan diambil oleh PT AP II dan RDPT. Karena selain saham, AP II pun memiliki kewajiban menggelontorkan dana untuk membangun sisa runway 500 meter guna melengkapi landasan pacu Kertajati yang saat ini sudah 2.500 meter.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement