Senin 12 Feb 2018 23:02 WIB

Ridwan Kamil Wujudkan Janjinya Hadirkan LRT di Bandung

Pembangunan LRT tahap I sepanjang 8,5 Kilometer

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengamati miniatur kendaraan  LRT Metro Kapsul usai Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalemkaum, Alun-alun Kota Bandung, Senin (12/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengamati miniatur kendaraan LRT Metro Kapsul usai Pencanangan Proyek Metro Kapsul Bandung, di Jalan Dalemkaum, Alun-alun Kota Bandung, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kabar gembira bagi warga Bandung karena akan segera memiliki moda transportasi massal yang modern, yakni light rapid transit (LRT) metro kapsul. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hadir mencanangkan proyek metro kapsul di Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin (12/2). 

Seluruh tahapan administrasi proyek LRT telah rampung. Hadirnya moda transportasi modern merupakan salah satu janji Ridwan Kamil yang diwujudkan di Kota Bandung. ‘’Hari ini ada mimpi besar yang akan dimulai, mimpi yang puluhan tahun sejak zaman kemerdekaan hanya bisa dimimpi-mimpikan, alhamdulillah hari ini akan kita mulai,’’ ujar Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil dalam pencanangan proyek LRT di Jalan Damelkaum, Kota Bandung.

Proyek LRT Bandung akan dimulai di titik koridor III sepanjang 8,5 Kilometer, yang akan melintas dari Stasiun Hall, Pasar Baru, Alun-alun, ITC atau Abdul Muis, Pasar Ancol atau Kampus Unla, Buahbatu, Palasari, Papandayan, Pasar Kosambi, Veteran dan Viaduct.

‘’Tahap I sepanjang 8,5 Kilometer, akan memakan waktu 1,5 tahun. Jadi mungkin peresmiannya oleh wali kota berikutnya. Biarkan sejarah mencatat pemerintah saat ini yang melahirkan,’’ tambah dia. Menurut Emil, butuh proses panjang untuk merealisasikan proyek LRT. Namun, atas keinginan kuat serta dorongan doa dari warga Bandung, mimpi itu akhirnya akan terwujud dalam waktu dekat.

Dulu, ungkap Emil, warga Bandung bercita-cita ingin melahirkan perubahan-perubahan agar Bandung makin enak, Bandung jauh dari korupsi, anak-anak bahagia agar orang tua orang tua kita ada yang mengurusi dan lain sebagainya. Begitu cita-cita itu terkabul, Emil merasa haru dan bangsa.

Emil menjelaskan, pembangunan LRT akan dikerjakan dan didanai sepenuhnya oleh PT PP Infrastruktur. Kata dia, sistem kerja sama pembangunan LRT akan  menerapkan sistem kerja sama bangun guna serah atau build operate and transfer (BOT). Nilai investasi dari proyek itu senilai Rp 1,4 triliun.

‘’Sumber dana dari investasi PT PP 100 persen. Kerja samanya dikelola oleh swasta gak pakai ABPN dan APBD,’’ katanya. Menariknya, proyek itu dikerjakan oleh insinyur-insinyur lokal asal Bandung dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 98 persen.

Itu artinya, oaoar Emil, seluruh proyek LRT tercipta dari buah pikir dan tangan warga lokal. Karena itu, sambung dia, harganyapun berkali lipat lebih murah dari proyek LRT pada umumnya.

‘’Ini juga didiskon, tadinya Rp 500 miliar per kilometer, akhirnya bisa dengan Rp 150 miliar per Kilometer. Ini teknologi hebat 'pangmurahna' buatan anak bangsa,’’ tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement