Senin 12 Feb 2018 20:10 WIB

PKS Gelar Rembuk Legislator di Yogyakarta

Akan turut dibahas juga seputar capres yang akan diusung PKS pada Pemilu 2019.

Partai Keadilan Sejahtera
Foto: RRIMakassar
Partai Keadilan Sejahtera

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI berencana menggelar kegiatan Pleno Istimewa ke-2 di Yogyakarta. Kegiatan yang bakal dihadiri 1.000 anggota legislatif PKS dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota tersebut akan digelar di Hotel Alana, pada 13-16 Februari mendatang dengan tagline 'Rembug Legislator PKS Nasional dan Ngaji Budaya'.

"Ini menjadi acara rembuk legislator kedua dalam periode ini setelah sebelumnya pada 2016 acara serupa digelar di Jakarta," ujar ketua panitia, Sukamta, kepada wartawan dalam konferensi pers, Senin (12/2).

Sukamta memaparkan, hajatan Pleno Istimewa ke-2 Fraksi PKS se-Indonesia nanti akan membawa empat pesan utama. Yang pertama adalah mempublikasikan kinerja yang telah dilakukan kepada publik melalui media massa dan juga pertemuan dengan masyarakat. 

"Dalam Pleno Istimewa nanti seluruh Fraksi PKS se-Indonesia wajib menyampaikan laporan kinerja kepada masyarakat. Berbagai perjuangan membela kepentingan masyarakat selayaknya diketahui oleh masyarakat luas agar mampu menjadi pendorong perubahan dan perbaikan di daerah," ujar Sukamta.

Kedua, ujar pria yang menjabat sebagai sekretaris Fraksi PKS DPR RI tersebut, legislator PKS harus kritis konstruktif terhadap berbagai kebijakan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Maka dari itu ajang Pleno Istimewa ini juga menjadi media saling belajar dan saling berbagi pengalaman," katanya.

Ketiga, legislator PKS juga harus mampu menjadi yang terdepan dalam agenda pembelaan kepentingan umat Islam. Sukamta menuturkan, sebagai partai Islam PKS harus mampu mendorong lahirnya undang-undang dan peraturan daerah yang melindungi kepentingan umat Islam.

"Sebagai contoh Fraksi PKS DPR RI secara tegas menolak praktik LGBT dan mendorong adanya sanksi kepada tindak pidana LGBT," ujarnya.

Terakhir, kata dia, PKS harus mampu menjadi katalisator persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat. "Hal ini menjadi penting di tengah situasi masyarakat yang akhir-akhir ini sering disuguhi hoaks dan ujaran kebencian," kata ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri (BPPLN) DPP PKS ini.

Dalam Pleno Istimewa nanti, kata Sukamta, akan turut dibahas juga seputar capres yang akan diusung PKS pada Pemilu 2019 mendatang. Akan hadir dalam acara nanti Ketua Majelis Syuro, Salim Segaf Al-Jufri, dan Presiden PKS, Sohibul Iman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement