REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengaku prihatin dengan insiden tabrak lari yang menewaskan produser media nasional RTV Sandy Syafiek. Ia menekankan pentingnya etika berlalu lintas agar insiden itu tidak terulang.
"Kalau di luar di metropolis itu sistemnya berjenjang. Yang lebih besar menghargai yang lebih kecil," ujar Sandiaga di Kompleks Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/2).
Menurut politikus Partai Gerindra ini, setiap orang harus menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Jika berada dalam posisi pesepeda, orang itu harus menghargai pejalan kaki. Pesepeda harus dihargai pesepda motor. Peseda motor harus dihargai oleh pengendara roda empat.
"Semakin besar mereka harus semakin waspada. Enggak bisa kita semena-mena gitu. dengan begitu akan terbentuk etika berlalu lintas," kata dia.
Sandiaga mengatakan telah berpikir untuk membuat jalur-jalur khusus sepeda di DKI. Namun, menurut dia perlu ada kepatuhan dari para pengendara untuk mengurangi jumlah kecelakaan. Baik pengendara sepeda maupun sepeda motor diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam berkendara.
"Yang terpenting bukan hanya ada jalur khususnya tapi compliance-nya, kepatuhan daripada para pengendara, baik dari sepeda maupun dari kendaraan bermotor," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan akan berkoordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans). Ia berharap insiden itu tidak berulang.