Senin 12 Feb 2018 17:15 WIB

Fahmi Idris: JK Masih Valid Dampingi Jokowi di Pilpres

Fahmi mengatakan pemerintahan Jokowi-JK berjalan dengan baik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Senior Partai Golkar Fahmi Idris menilai Wakil Presiden Jusuf Kalla masih valid untuk mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019. Hal ini disampaikannya setelah ada informasi bahwa JK kembali menjadi pilihan bagi Jokowi sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.

"Secara politik ya dari berbagai aspek, Pak JK itu masih valid sebagai wapres. Cuma kan tergantung pada kesediaan kedua belah pihak ya terutama pak JK. masih mau tidak melanjutkan sebagai wapres, lalu apakah Pak Jokowi betul akan memilih Pak JK. tergantung itu saja," ujar Fahmi saat dihubungi pada Senin (12/2).

Menurutnya, kebersamaan antara JK dan Jokowi dalam kepemimpinan pemerintahannya juga berjalan baik. Anggota Dewan Pembina Partai Golkar juga mengatakan, terlebih kapasitas JK yang dapat diandalkan dalam penguasaan di bidang ekonomi.

Hal ini juga menjadi salah satu pertimbangan untuk peluang JK menjadi pendamping Jokowi. Walaupun ada perbedaan antara JK dan Jokowi, menurutnya hal yang wajar dalam kemitraan.

"Tapi secara keseluruhan keduanya bertindak sebagai presiden dan wapres secara baik," ujar Fahmi.

Menurutnya juga, keduanya akan meraih suara dari para pemilih jika kembali bersama mencalonkan diri dalam Pilpres. Meskipun tentunya, pasti ada perkembangan dan perubahan dari periode lalu dan periode 2019 mendatang.

"Sekarang ini kan generasi milenial kan semakin bertambah banyak, sehingga mereka mempunyai visi kepada dua tokoh itu. Kita belum bisa memastikan. Tapi keduanya kalau maju lgi ini saya yakin mempunyai pendukungnya sendiri walau tentu saja sekali lagi ada perubahan dan perkembangan dari para pemilihnya," ujar Fahmi.

Sebelumnya, wartawan senior terkemuka, John McBeth, dalam tulisannya di situs Asia Times pekan lalu menyatakan, Presiden Jokowi membuka peluang untuk kembali menggandeng Wapres Jusuf Kalla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement