Ahad 11 Feb 2018 22:40 WIB

Kakorlantas: Geometris Jalan Tanjakan Emen Perlu Diperbaiki

Perbaikan terutama di titik akhir turunan karena rawan kecelakaan.

Olah TKP dengan menggunakan alat Faro berteknologi tiga dimensi (3D) di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Olah TKP dengan menggunakan alat Faro berteknologi tiga dimensi (3D) di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa mengatakan geometris jalan Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat perlu diperbaiki terutama di titik akhir turunan. Sebab, rawan terjadi kecelakaan.

"Jadi kecelakaan bukan hanya kelalaian pengemudi, tapi didukung oleh geografis dan geometris jalan juga yang perlu diperbaiki," ujar Royke saat meninjau lokasi kecelakaan bus pariwisata Premium Passion, di Desa Cicenang, Subang, Minggu.

Royke menjelaskan, berdasarkan pemantauan serta analisis di lapangan, geometris jalan turunan Emen memang membahayakan pengendara. 

Geometris turunan menikung yang seharusnya miring ke kanan, malah bertolak belakang atau miring ke arah berlawanan. Hal ini, kata dia, membuat para pengemudi harus lebih hati-hati mengontrol laju kendaraannya.

"Ketika menikung ke kanan seharusnya jalan memiring ke kanan tapi dari atas ketika ke kanan masih ada beberapa meter sedikit ke kiri atau datar ini turut mempengaruhi," kata dia.

Untuk itu, ia mengimbau para pengemudi yang belum mengetahui karakter jalan terutama di Tanjakan Emen agar berhati-hati dan mengecek terlebih dahulu kondisi kelaikan kendaraan.

"Kendaraan yang melewati jalur ini memang harus benar-benar safety kendaraannya. Dari pihak kepolisian terus lakukan himbauan kesadaran displin berlalu lintas," katanya.

Di lokasi yang sama, Kepala Subdirekrorat Kecelakaan Polri Kombes Pol Joko Rudi mengatakan, pada ahun 2014 lalu saat ia menjabat sebagai Ditlantas Polda Jabar pernah merekomendasikan adanya pelebaran serta perbaikan jalur di tanjakan Emen.

Namun hingga saat ini, rekomendasi tersebut masih dalam tahap pengkajian Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pasalnya jalur tersebut merupakan jalan provinsi.

"Rekomendasi kami sampai saat ini masih dikaji terus antara lain, adanya pelebaran badan jalan di lokasi ini, adanya penambahan pelebaran badan jalan ini, dan adanya upaya pengamanan jalan," katanya. 

Pada Sabtu (10/2), kecelakaan terjadi jalur ini sehingga menyebabkan 26 penumpang bus pengangkut rombongan wisata dari Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten tewas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement