Ahad 11 Feb 2018 13:45 WIB

Pemprov Jabar Dorong Pemanfaatan TI di Perguruan Tinggi

Teknologi Informasi akan mampu tingkatkan geliat wirausaha dan perekonomian Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sekda Jawa Barat, Iwa Karniwa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong peningkatan pemanfaatan potensi teknologi informasi (TI) oleh semua perguruan tinggi di Jawa Barat. Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, teknologi informasi yang di antaranya dimanfaatkan oleh startup, akan mampu meningkatkan geliat dunia wirausaha dan perekonomian di Jabar.

"Teknologi informasi di zaman sekarang adalah sesuatu yang harus dikuasai. Kita infokan kepada teman-teman di kampus, seperti apa Jawa Barat ke depannya. Peran teman-teman ini nantinya ke mana," ujar Iwa, Ahad (11/2).

Di zaman modern ini, kata dia, sama seperti teknologi informasi, konektivitas berupa transportasi sangat dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya cakupan antarkota atau kabupaten, tapi antarkawasan seperti Bandung Raya, Cirebon Raya, atau Priangan Timur.

Untuk meningkatkan konektivitas antardaerah tersebut, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus membangun sejumlah infrastruktur seperti jalan tol dan jalur kereta. Saat ini, tengah dibangun Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, dan pembangunan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya-Banjar sudah melewati tahap feasibility study.

Pembangunan jalur kereta api cepat pun, kata dia, tengah dibangun dan akan disambung dengan pembangunan light rail transit (LRT) Bandung Raya yang akan menghubungkan Padalarang dan Cimahi dengan Tanjungsari, Gedebage dengan Majalaya dan Soreang, dan jalur lainnya.

"Belum lagi kita sedang membangun Bandara Kertajati yang lebih luas daripada Bandara Soekarno-Hatta, juga kita bangun Pelabuhan Patimban. Infrastruktur itu bagian dari konsen kita, selain pelayanan masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia," katanya.

Iwa mengapresiasi langkah ITB yang telah bertransformasi dari perguruan tinggi riset menjadi perguruan tinggi pencetak enterpreneur atau pengusaha. Ia beharap, bersama perguruan tinggi lainnya yang juga berkomitmen untuk mencetak para pengusaha baru, angka tiga persen populasi pengusaha di Indonesia dapat terdongkrak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement