Ahad 11 Feb 2018 07:29 WIB

Sleman Terima Hibah Sambungan Rumah Rp 3,6 M dari Australia

Dana untuk pemasangan masing-masing unit sambungan rumah sebesar Rp 3 juta.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja menyelesaikan pembangunan sebuah proyek perumahan.   (ilustrasi)
Foto: Antara
Pekerja menyelesaikan pembangunan sebuah proyek perumahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) melakukan review program hibah Australia-Indonesia Infrastructure Grants for Sanitation (sAIIG) yang diberikan kepada Kabupaten Sleman. Fokusnya, untuk pemasangan sambungan rumah air limbah.

Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengatakan, Pemkab Sleman berdasarkan Perjanjian Penerusan Hibah (PPH) mendapatkan hibah sAIIG dari Pemerintah Australia sebesar Rp 3,6 miliar.

Dana untuk pemasangan masing-masing unit sambungan rumah sebesar Rp 3 juta. Ia menuturkan, pada Juni 2017 lalu, Pemkab Sleman telah menerima reimburse dana hibah sAIIG sebesar 2,46 miliar untuk 820 unit sambungan rumah.

Pada tahun yang sama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman melakukan pembangunan 235 unit sambungan rumah dan menganggarkan 300 unit sambungan rumah. Sehingga, totalnya 535 unit sambungan rumah dan sampai 2018 sudah melampaui kuota 155 unit lebih.

"Harapannya, Pemkab Sleman bisa mendapatkan tambahan kuota hibah karena program hibah sAIIG telah diperpanjang sampai 2020," kata Harda, Jumat (9/2).

Ia menerangkan, bantuan teknis berupa pendampingan teknis perencanaan, desain, konstruksi, sosialisasi kepada masyarakat, dan tata kelola sanitasi program hibah sudah dilaksanakan dengan baik. Semuanya sudah berjalan lancar sejak awal.

Namun, ia melihat personil pendamping untuk technical assistance masih kurang karena hanya tiga orang untuk mendampingi beberapa kabupaten/kota. Pewakilan KIAT, Bambang Tata Samiadji menilai, review ini dilakukan demi mengumpulkan informasi.

Utamanya, terkait perkembangan dalam pelaksanaan, kemanfaatan, efektivitas bantuan hibah sAIIG. Kunjungan dilakukan di beberapa kota seperti Cimahi, Palembang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan kota-kota lain, termasuk Kabupaten Sleman.

"Sleman termasuk kategori kabupaten yang lancar, bahkan terlalu lancar karena ada yang dibangun bisa melebihi dari apa yang diusulkan," ujar Bambang.

Bambang menambahkan, ke depan hibah itu akan dilanjutan ke bentuk lain yang lebih sederhana. Sebab, Pemerintah Australia masih memiliki sisa dana yang cukup besar, sebab dalam lima tahun terakhir untuk sAIIG baru terserap sekitar 20 persen saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement