Ahad 11 Feb 2018 00:47 WIB

Ini Kronologis Kecelakaan Bus Maut di Subang

Sewaktu melintas jalan yang menurun dan berkelok, bus berjalan tidak terkendali.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Endro Yuwanto
Sepeda motor yang terlindas pada kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sepeda motor yang terlindas pada kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Sebanyak 25 orang dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata dan sepeda motor di Jalan Raya Jurusan Bandung menuju Subang (Turunan Emen). Kecelakaan tepatnya terjadi di Kampung Dawuan, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (10/2) sekira pukul 16.00 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Prahoro Tri Wahyono menyampaikan, kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah Bus Pariwisata PO Premium Fassion Nomor Polisi F-7959-AA dan kendaraan sepeda motor Honda Beat Nomor Polisi T-4382-MM.

"Akibatnya 25 orang meninggal dunia, delapan orang luka berat dan 10 orang luka ringan. Kerugian materi Rp 10 juta," kata Kombes Pol Prahoro melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/2).

Menurut Prahoro, kendaraan Bus Pariwisata PO Premium Fassion Nomor Polisi F-7959-AA dikemudikan Amirudin (32 tahun) berasal dari Kampung Laladon (RT 01/01), Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Kronologis kecelakaan itu, bus datang dari arah Bandung atau selatan menuju arah Subang ke utara.

Sewaktu melintas jalan yang menurun dan berkelok, bus berjalan tidak terkendali. Kemudian menabrak kendaraan sepeda motor Honda Beat Nomor Polisi T-4382-MM. Pengendara sepeda motor belum diketahui identitasnya. "Kemudian kendaraan Bus Pariwisata PO Premium Fassion Nomor Polisi F-7959-AA menabrak tebing sebelah kiri atau barat jalan lalu terguling di bahu jalan sebelah kiri atau barat," ujar Prahoro.

Prahoro juga menginformasikan, jalan dan lingkungan sekitar tempat kejadian. Sabtu siang jalan beraspal bagus menikung dan menurun dari arah Bandung menuju arah Subang. Jalan terbagi menjadi dua jalur dipisahkan oleh marka jalan garis putih tunggal tidak terputus.

Jalur dari arah Subang menuju Bandung terbagi menjadi dua lajur dipisahkan oleh garis marka jalan putih tunggal terputus-putus. "Permukaan jalan aspal hotmix bagus, arus lalu-lintas sedang, sebelah timur jalan kebun teh dan sebelah barat jalan tebing," jelas Prahoro.

Sampai informasi ini diterima Republika.co.id pada Sabtu (10/2) malam, sebanyak 25 korban yang meninggal dunia belum teridentifikasi. Termasuk pengendara sepeda motor juga belum teridentifikasi. Sementara, korban luka ringan dan luka berat sudah teridentifikasi identitasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement