REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pendidikan anak usia dini (PADU) di Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Terlebih, Indonesia akan mendapat bonus demografis di tahun 2030 mendatang.
"Negara ini punya PR berat untuk tahun 2030. Saat itu, Indonesia mendapat bonus demografi. Itu akan sangat-sangat ditentukan oleh proses awal pendidikan ini," kata Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto seperti dalam siaran persnya.
Yossi beranggapan guru TK merupakan peran strategis dalam memberikan pendidikan untuk generasi 2030 tersebut. Oleh karenanya peran guru TK dan PAUD sangat penting menyambut bonus demografi tersebut. Guru-guru TK dikatakannya menjadi awal mempersiapkan generasi bangsa. Mereka mendidik anak-anak untuk masa depannya.
"Kenapa saya menaruh perhatian besar pada IGRA (Ikatan Guru Raudhatul Atfal, Red)? Karena pendidikan itu kan diawal, di tengah, dan di akhir. TK merupakan salah satu yang memberikan pendidikan di usia dini. Ini sangat menentukan kualitas anak-anak kita. Hanya IGRA yang memberikan kasih sayang pendidikan yang juga dibalut dengan sentuhan-sentuhan Islami. Ini sejalan Pemkot Bandung yang terus mendorong bagaimana terwujudnya Bandung Agamis," tutur Yossi.
Oleh karena itu, sebagai wujud perhatian tersebut Yossi juga memperjuangkan kesejahteraan berbagai golongan dari guru PAUD. "Saya sedang memperjuangkan bagaimana menghilangkan perbedaan guru-guru PAUD biasa dan guru-guru PAUD yang bersertifikasi," tutur Yossi.
Yossi berpesan, agar guru-guru PAUD melanjutkan perjuangan dalam memberikan pendidikan untuk anak usia dini. "Teruskan perjuangan, karena kita sedang mencari strategi agar bisa memberikan perhatian pada guru-guru. Bukan hanya dalam bentuk akreditasi, tapi juga dari kesejahteraan akan kita perhatikan," ujar Yossi.