REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu warga di wilayah Jalan Ori RT 07/03 Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat atau yang biasa disebut Kampung Boncos melapor ke polisi atas dugaan peredaran narkoba di wilayah itu.
Salah satu warga Paimanto (50) mengakui warga di lingkungannya sudah mengetahui hal tersebut sejak lama. Tetapi, warga tidak ada yang berani melapor ke pihak berwajib lantaran sering mendapat ancaman dari para pengedar sabu.
"Sebenarnya, warga di sini termasuk saya juga sudah tahu dimana saja narkoba itu telah beredar. Kami diancam sama mereka yang pemakai dan pengedarnya," ujar Paimanto saat dikonfirmasi, Kamis (8/2).
Bahkan, ia mengetahui dengan detail dimana saja titik peredaran sabu di Kampung Boncos. Paimanto menyebut kampung tersebut merupakan gudang sabu.
"Di sini mah gudangnya narkoba. Jenis apa saja pasti ada. Belinya (narkoba), pasti semua orang ke sini (Kampung Boncos), lalu dijualnya lagi di luar," kata dia.
Selain Paimanto, warga lainnya bernama Lilis (50) juga mengaku sering mendapat ancaman, yang membuat dia takut untuk melapor ke polisi. Ia merasa was-was dengan wilayahnya karena anaknya sudah ada yang masuk SMA.
"Saya takut anak saya ini diancam sama pemuda di sini agar memakai barang haram itu. Sepertinya, polisi sudah rutin menggerebek, kami senang, nyaman," ujar dia.
Meski sudah beberapa kali dilakukan penggerebekan, Lilis menyebut pelaku narkotika di wilayah itu tetap keras kepala dan terus memproduksi sabu yang kemudian dijual ke luar kampung.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengaku miris melihat masih adanya peredaran narkotika di Kampung Boncos yang sudah beroperasi selama puluhan tahun.
"Kalau dilihat wilayah ini miris. Kami dapati lagi adanya pelaku penyalahgunaan narkotika. Hal ini, sudah banyak memakan korban di sini," ujar Hengki, di Polres Metro Jakarta Barat.
Hengki berharap peran warga dan para tokoh masyarakat untuk berani melaporkan kasus penyalahgunaan narkotika ke polisi."Jangan takut! Jangan takut melapor," kata Hengki.
Hengki mengatakan, ini sudah yang keempat kalinya Polres Metro Jakarta Barat melakukan penggerebekan di Kampung Boncos sejak 2017. Namun peredaran narkotika di kampung tersebut masih terus beroperasi.
"Beberapa ada yang kabur, untuk kami tangkap sulit karena mereka kebanyakan melarikan diri ke gang-gang sempit, di kawasan ini," ujar dia.
Selain itu, Hengki menyebut persentase kasus peredaran narkoba di Jakarta Barat kini meningkat menjadi 40 persen dari sebelumnya pada 2017. Peredaran narkotika mengalami peningkatan sebanyak 27 persen.
Namun, sesuai dengan imbauan dari Kapolri agar mengusut tuntas dan menindak tegas kasus peredaran narkotika, seluruh jajaran kepolisian akan lebih jeli dalam melihat wilayah yang dicurigai ada transaksi narkotika.