REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan akan terus melakukan pemantauan terkait perkembangan bencana banjir di wilayah ibu kota. Saat ini kondisi cuaca di Jakarta dan sekitarnya sedang ekstrim.
"Secara intensif, kami terus melakukan monitoring perkembangan bencana banjir dan kondisi cuaca yang saat ini sedang ekstrem," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah di Jakarta, Kamis (8/2).
Menurut dia, monitoring secara intensif tersebut dilakukan untuk mengambil langkah-langkah antisipasi sekaligus penanganan apabila terjadi banjir serta sesudah banjir. Ia mengatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca ekstrem akan terjadi hingga 16 Februari 2018.
"Oleh karena itu, terhitung mulai 7-16 Februari 2018, kami akan secara rutin melakukan monitoring sekaligus menggelar rapat terkait antisipasi dan penanganan banjir," ujar Saefullah.
Dia menuturkan, monitoring sekaligus rapat tersebut akan dilakukan bersama dengan dinas-dinas terkait. Pihaknya akan membahas segala kebutuhan warga yang menjadi korban banjir.
Melalui kegiatan monitoring dan rapat tersebut, dia ingin memastikan bahwa segala kebutuhan warga korban banjir, baik yang ada di lokasi pengungsian maupun sudah kembali ke rumah, dapat terpenuhi.
"Ini memang menjadi komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk membantu warga yang menjadi korban banjir. Makanya, kami harus pastikan semua kebutuhannya terpenuhi dengan baik," ungkap Saefullah.