Selasa 06 Feb 2018 22:09 WIB

Ini Strategi Tim Kemenkes Perbaiki Gizi Anak-Anak Asmat

Jumlah pasien anak gizi buruk yang dirawat di RSUD Agats berkurang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Dua orang anak dari kampung Warse, Distrik Jetsy menunggu perawatan setibanya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Dua orang anak dari kampung Warse, Distrik Jetsy menunggu perawatan setibanya di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, ASMAT -- Status kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat telah dicabut. Jumlah pasien di RSUD Agats pun telah berkurang.

Anggota tim dokter dari Kemenkes, Lily Indriani Octovia memastikan, jumlah pasien anak gizi buruk yang dirawat di RSUD Agats berkurang. Dari sisi pemulihan, ia punya strategi khusus.

"Untuk anak gizi buruk komplikasi mengajarkan makanan yang diresepkan untuk perbaikan gizi betul-betul masuk. Sekaligus pemantauan kepada para perawatnya agar mencatat ragam asupan makanan," jelas Lily, Selasa (6/2).

Dokter yang berpraktik di RSCM Jakarta ini mengevaluasi pola pemantauan makanan penting karena rentan menimbulkan kematian. Sedangkan, untuk penanganan gizi buruk berat mulai membuatkan sistem pelayanan gizi terpadu, termasuk mengadakan poli gizi di RS dan Puskesmas.

Saat ini, yang tersedia di RSUD Agats adalah dapur gizi. Sementara, untuk upaya memberi penyuluhan kepada tenaga kesehatan khusus penanganan gizi buruk perlu monitoring tata laksana gizi buruk. Sekaligus pencatatan akurat tentang umur anak yang menjadi poin inti pencatatan gizi.

"Faskes dan lingkungan kesehatan ibu dan anak harus dibenahi karena itu pondasinya. Kemudian, penguatan Antenatal Care (ANC), metabolisme, dan maternalnya," ujar Lily menyarankan.

Anggota tim dari  Kemenkes lainnya, Cut Nurul Hafifah memaparkan hasil pantauannya dari RSUD Agats dan beberapa kampung di Agats. Masalah terbesar, diakuinya, jumlah anak stunting berperawakan pendek akibat kurang gizi.

"Perlu pendekatan berbagai pihak untuk Kabupaten Asmat dalam jangka panjang. Orang tua disini perlu edukasi jangka panjang," jelas Cut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement