REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak lima warga Kampung Maseng masih tertimbun material longsoran yang terjadi di kawasan Puncak, Bogor. Menurut Ketua BPBD Jabar sekaligus Sekda Iwa Karniwa, kelima orang ini merupakan warga yang rumahnya tertimbun longsoran pada Senin (5/2) siang lalu.
"Ada tiga rumah tertimbun, saya harapkan kelima orang ini bisa ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Iwa di Bappeda Jabar, Bandung, Selasa (6/1).
Menurut Iwa, saat ini pihak BPBD Jabar, BPBD Bogor, Basarnas, Tagana, dan TNI/Polri tengah melakukan upaya evakuasi dan pencarian di sejumlah lokasi longsor yang terjadi di lima titik kawasan Puncak. "Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Bogor, mereka juga sudah langsung ke lokasi begitu ada kejadian dengan unit reaksi cepat," katanya.
Proses evakuasi, kata dia, dilakukan sangat hati-hati mengingat dari laporan BMKG hari ini diperkirakan curah hujan masih akan tinggi. Longsor yang terjadi pada Senin kemarin, menurutnya, menyebabkan satu korban jiwa meninggal atas nama Lilis warga Kampung Naringgul. "Di Kampung Maseng bencana terjadi akibat tebing setinggi 300 meter dengan lebar 100 meter longsor," katanya.
Iwa mengatakan, longsor juga menimpa Kampung Caringin di mana dua rumah rusak berat. Longsor juga terjadi di Kampung Ranji yang menimpa satu rumah hingga rusak berat. Di Kampung Naringgul selain menyebabkan korban jiwa, longsor juga menyebabkan dua orang luka ringan dan satu luka berat. "Korban sudah dirawat di Rumah Sakit Cimacan," katanya.
Proses tanggap darurat, kata dia, sudah berjalan. Pemprov juga sudah menyiapkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan warga. Namun, hujan masih terjadi dan ia meminta semua pihak waspada begitupun ketika jalur Puncak sudah bisa dilalui roda dua dan empat. "Kami dari Pemprov turut berduka cita atas musibah yang terjadi," katanya.