Selasa 06 Feb 2018 12:07 WIB

Kakak-Adik Korban Longsor di Cijeruk Ditemukan Tewas

Masih dua korban lagi yang belum ditemukan

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Hazliansyah
Proses pencarian korban longsor di Cijeruk, Bogor, Selasa (6/2).
Foto: dok: Humas Polres Bogor
Proses pencarian korban longsor di Cijeruk, Bogor, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tiga korban yang sempat menghilang dalam peristiwa longsor di Kampung Maseng, Desa Warung Menteng, Cijeruk, berhasil ditemukan pada Selasa (6/2). Korban ditemukan adalah Nani (30 tahun) dan adik-kakak Aurel (2 tahun) dan Aldi (9 tahun). Mereka ditemukan dalam kondisi tewas.

Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky, menjelaskan, penemuan ini menyisakan dua korban lain yang masih belum ditemukan, yakni Alan Maulana Yusuf (17 tahun) dan Adit (11 tahun).

"Adit merupakan kakak dari Aurel dan Aldi," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/2).

Sampai saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian yang sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Sebanyak 243 personel dikerahkan, diantaranya satu SST SAR Sabhara Polres Bogor dan 10 personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, tiga korban tewas ini ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB. "Saat ini, korban sudah dievakuasi dan akan dibawa ke RSUD Ciawi," ujarnya.

Tebing longsor setinggi 30 meter dan lebar 100 meter terjadi pada Senin (5/2) dini hari akibat hujan deras. Longsor menimbun tiga rumah di bawah rel kereta api Bogor-Sukabumi yang berdampak pada tiga kepala keluarga beranggota 11 jiwa. Enam orang selamat dan lima orang tertimbun longsor.

Selain itu, Sutopo menambahkan, longsor juga menyebabkan 10 rumah yang berisi 10 KK (59 jiwa) terancam longsor. Saat ini mereka sudah mengungsi ke tempat kerabatnya untuk mengantisipasi adanya longsor susulan.

Sutopo menuturkan, daerah di Desa Warung Menteng ini merupakan daerah rawan longsor, dimana di bagian atas merupakan jalur keretaapi jurusan Bogor-Sukabumi. "Sementara, di bawahnya berkembang permukiman," tuturnya.

Ratusan personel dari Tim SAR gabungan terdiri dari BPBD Kabupaten Bogor bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan dan masyarakat melakukan pencarian dan evakuasi korban. Alat berat dikerahkan untuk membantu pencarian korban. Pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement