Selasa 06 Feb 2018 06:30 WIB

Alat Berat Disiagakan di Jalur Puncak

Alat berat disiagakan di dua lokasi.

Sejumlah petugas gabungan melakukan evakuasi longsor di Jalur Utama Puncak, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah petugas gabungan melakukan evakuasi longsor di Jalur Utama Puncak, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) menyiagakan sejumlah peralatan berupa alat berat di jalur Puncak. Ini dilakukan untuk kesiapsiagaan apabila diperlukan ketika terjadi bencana alam seperti longsor.

Peralatan ini disiagakan di dua lokasi. Satu di Riung Bunung dan satunya lagi di siagakan di Cipayung. "Kita siagakan selama puncak musim hujan berlangsung," kata Atyanto Busono, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional VI, Kemen PU-PR, di Puncak, Selasa (6/2).

Atyanto mengatakan jalur Puncak merupakan jalan nasional yang ramai digunakan masyarakat, tetapi rawan bencana saat musim hujan. Ada tujuh titik yang dilanda longsor yang dilaporkan terjadi sepanjang jalur Puncak Senin kemarin, baik tebingan maupun lereng.

"Untungnya semua sigap, menggunakan alat berat, dibantu semua pihak bergerak, evakuasi jalur Puncak bisa diselesaikan," katanya.

Menurutnya jalur Puncak sudah dibuka dan bisa dilakui sejak malam, tetapi tidak total. Sebab da titik-titik longsor yang berpotensi terjadi lagi apabila musim hujan. Titik tersebut seperti di Gunung Mas, tersisa 3/4 jalan yang hanya bisa digunakan, sehingga jalur tidak bisa di lalui dua arah, sedangkan jalur lainnya bisa dilalui dua jalur.

Terkait perbaikan ruas jalan yang tergerus longsor, Atyanto mengatakan akan dilakukan sesegera mungkin setelah kondisi stabil dan cuaca mendukung, terutama di lokasi rawan saat turun hujan.

"Pebaikan diutamakan yang darurat, setelah itu perbaikan permanen dilakukan setelah kondisi stabil, perlu betonisasi sejumlah titik," kata Atyanto.

Hujan yang mengguyur wilayah Puncak sejak Ahad malam hingga Senin menyebabkan longsor di sejumlah titik. Terdapat tujuh titik longsor di antaranya dekat Masjid At Ta'awun, Gunung Mas, dan Riung Gunung.

Satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat longsor dekat Masjid At Ta'awun, satu orang kritis karena patah tulang, satu luka berat, dan dua lainnya luka ringan.

Sementara itu, tim gabungan mendapatkan informasi adanya korban longsor di lokasi Riung Gunung, upaya pencarian telah dilakukan sejak Senin siang hingga pukul 18.00 WIB pencarian dihentikan sementara karena kondisi tidak mendukung, cuaca gerimis, dan tidak ada penerang jalan.

Petugas kembali akan melanjutkan pencarian pagi ini mulai dari pukul 06.30 WIB, untuk memastikan informasi dari warga terkait adanya tiga pengendara yang tertimbun longsor.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement