Senin 05 Feb 2018 22:01 WIB

Solusi Suprarasional untuk Masalah Guru Zaman Now

Raden Ridwan Hasan Saputra menjadi pembicara dalam Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP swasta se-Kota Depok.
Foto:

Perubahan Suprarasional

Penulis mencoba menawarkan perubahan yang akan langsung terasa manfaatnya oleh guru. Perubahan ini akan membuat pendidikan nasional menjadi lebih baik ketika para guru secara bersama-sama dan berkelanjutan melakukan perubahan ini. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan suprarasional. Insya Allah, perubahan suprarasional ini bisa mengakibatkan guru jadi sosok yang dihormati oleh orang tua dan murid. Sehingga tidak akan ada lagi kasus-kasus yang menyedihkan di dunia pendidikan yang menempatkan guru sebagai korban dan melibatkan guru sebagai pelaku. Perubahan suprarasional sudah terbukti membuat hidup guru menjadi lebih baik (Saputra, 2017).

Perubahan suprarasional mempunyai beberapa tahapan, di antaranya: pertama, selama ini masih banyak guru yang bekerja sebagai guru tujuannya adalah mencari nafkah. Hal itu tidak salah dari sudut pandang rasional, tetapi dalam cara pandang suprarasional, jika guru ingin lebih baik hidupnya, guru harus menjadikan Tuhan Yang Maha Esa sebagai tujuan dalam bekerja.

Guru harus menjadikan bekerja sebagai wujud  ibadah untuk mendapatkan ridha Allah atau Ridho Sang Maha Pencipta. Guru harus menghilangkan kepentingan materi dalam mengajar atau menyebarkan ilmu. Perubahan ini memang sulit dilakukan, tetapi Insya Allah akan sangat berguna bagi guru yang ingin mempunyai derajat tinggi di hadapan murid dan orang tua juga masyarakat.

Ketika guru sudah memperbaiki niat di dalam hatinya, yaitu menjadikan Allah atau Sang Pencipta sebagai tujuan, maka tahapan kedua, guru harus melakukan banyak aktivitas ibadah yang berhubungan dengan Yang Maha Kuasa dan yang berhubungan dengan antar manusia serta alam sekitarnya. Bagi guru yang selama ini malas beribadah harus segera mengubah diri untuk banyak melakukan ibadah.

Bagi guru yang beragama Islam, pergilah ke masjid untuk sholat berjamaah pada setiap datang waktu shalat, perbanyak melaksanakan shalat sunnah, membaca Alquran dan sedekah. Bagi guru yang beragama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha, mari tingkatkan kualitas ibadahnya sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Ibadah lain yang berhubungan antar manusia dan alam sekitarnya bisa dilakukan bersama-sama, seperti membuat les dengan bayaran seikhlasnya, membersihkan lingkungan sekolah, membantu tetangga sekitar yang membutuhkan bantuan, dan lain-lain.

Tahapan ketiga, guru harus konsisten melaksanakan tahapan kesatu dan tahapan kedua. Supaya konsisten, guru harus mempunyai komunitas agar bisa saling mengingatkan. Komunitas ini harus terdiri dari orang-orang yang memang berniat berubah untuk menjadi yang lebih baik.

Komunitas ini bisa berada di level sekolah, atau di level gugus, level kecamatan atau di level rumpun mata pelajaran. Para anggota komunitas selain melaksanakan aktivitas ibadah secara individu juga harus melakukan ibadah secara bersama-sama agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan bersama-sama, misalnya mengadakan les dengan bayaran seikhlasnya, baik di sekolah atau belajar bersama antar guru (guru tidak boleh berhenti belajar). Bagi yang beragama Islam bisa mengadakan buka puasa bersama Saat melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis yang dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement