Senin 05 Feb 2018 12:05 WIB

Jadi Rakyat Biasa, Setnov tak Lagi Pakai Jam Tangan Mewah

Setnov membantah jam Richard Mille yang dimilikinya adalah hadiah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Terdakwa kasus korupsi pengadaan KTP elektronik Setya Novanto  menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, kamis (1/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Terdakwa kasus korupsi pengadaan KTP elektronik Setya Novanto menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan KTP-elektronik (KTP-el) Setya Novanto membenarkan selama ini dirinya mengoleksi jam tangan mewah. Namun, sejak menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novanto mengaku sudah tidak lagi menggunakan jam tangan mewah tersebut.

"Kan sudah rakyat biasa. Sudah rakyat yang paling di bawah. Kita sederhana saja sekarang," ujar Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/2).

Novanto menuturkan, hobi mengoleksi jam tangan mewah tersebut ia lakukan saat menjadi pengusaha. Namun ia membantah jam tangan mewah tersebut ia dapatkan dari hadiah.

"Pas jadi pengusaha ngumpul-ngumpulin. Beli sendiri, masak terima hadiah, beli saja bisa kok," ucap Novanto.

Sebelumnya, Pengacara Novanto, Maqdir Ismail menyebut kliennya tersebut memiliki dua jam tangan bermerek Richard Mille. Menurut Maqdir, sepasang jam tangan mewah itu masih disimpan oleh Setya Novanto.

"Dia (Novanto) punya sendiri, ada dua begitu, yang dia punya ada dua," ujar Maqdir.

Sebelumnya, Setya Novanto didakwa menerima uang 7,3 juta dolar AS oleh jaksa KPK. Selain itu, dalam dakwaan, Novanto disebut menerima sebuah jam tangan merek Richard Mille tipe RM 011 seharga 135.000 dolar AS.

Menurut jaksa, jam tangan yang harganya sekitar Rp 1,3 miliar itu diberikan oleh pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong dan Johannes Marliem. Pemberian itu sebagai ucapan terima kasih karena telah meloloskan anggaran proyek KTP-el di DPR RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement