Senin 05 Feb 2018 09:44 WIB

Masyarakat di Pinggiran Ciliwung Diminta Waspada

Dalam 9 jam air diprediksi sampai di Jakarta dari Bogor.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Indira Rezkisari
  Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.
Foto: Dokumen Kepala Jaga Bendung Katulampa.
Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang berlangsung sejak kemarin hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat. Tinggi muka air di Bendung Katulampa telah mencapai 220 centimeter pada Senin (5/2) pukul 08.30 Wib sehingga menyentuh pada level Siaga I atau level tertinggi dari tingkatan banjir.

Pada pukul 09.00 Wib, naik menjadi 230 centimeter, kemudian pada pukul 09.05 Wib menjadi 240 centimeter. Level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 centimeter. Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung.

Kepala Pusat Data Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengimbau warga di sekitar sungai Ciliwung untuk waspada dengan status Siaga 1 Bendung Katulampa. Masyarakat yang tinggal di pinggiran bantaran sungai Ciliwung di wilayah Bogor agar tidak melakukan aktivitas di sungai, seperti di Katulampa, Sukasari, Barangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Pabaton, Kedung Badak, dan Kedung Halang. Begitu juga masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di daerah Depok.

"Diprediksikan sekitar sembilan jam ke depan debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta. Banjir diprediksi akan menggenangi bantaran sungai di sekitar wiilayah di Jakarta seperti daerah Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu," ujar Sutopo melalui siaran tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (5/2).

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung. Diprediksi banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata.

"Sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai. Daerah-daerah lain masih aman," kata dia.

BPBD Kabupaten Bogor dan BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi peringatan dini banjir kepada masyarakat, aparat Lurah dan Kecamatan. Peralatan, logistik, dan personil disiapkan untuk melakukan antisipasi banjir.

"Februari adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Oleh karnanya, potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan. Masyarakat dihimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan genangan," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement