Ahad 04 Feb 2018 11:11 WIB

Risma Puji Program Pendidikan Gratis Gus Ipul-Puti

Pasangan Gus Ipul-Puti berjanji kembali menggratiskan SMA/SMK di Jatim

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pujian atas program yang dicanangkan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim. Program yang mendapat pujian dari Risma adalah karena keduanya yang berani menjanjikan program pendidikan gratis dalam visi-misinya. "Rakyat memetik manfaat besar dari kebijakan tersebut, dan itu berarti Gus Ipul dan Mbak Puti adalah cerminan aspirasi rakyat," kata Risma di Surabaya, Ahad (4/2).

Risma kemudian menyontohkan programnya di Surabaya, yang menghabiskan anggaran pendidikan mencapai 32 persen dari APBD untuk menggratiskan SMA dan SMK. Itu pun ketika SMA dan SMK masih dikelola Pemkot Surabaya, dimana saat itu sekolah dilarang memungut biaya dari siswa.

"Yang memungut, kami beri sanksi kepala sekolahnya. Sekarang pendidikan gratis hanya bisa untuk SD dan SMP negeri, dan yang swasta, kami berikan subsidi. Dengan program Gus Ipul-Mbak Puti ini, berarti memberi akses bagi Kota Surabaya untuk membantu lagi pendidikan anak-anak kita di SMA dan SMK," ujar Risma.

Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga memberikan apresiasi serupa terhadap program Gus Ipul-Puti terkait pendidikan gratis SMA dan SMK tersebut. Sebab, menurutnya itu merupakan bantuan yang sangat diperlukan setiap sekolah tingkat menengah atas, dimana pemerintah kota atau kabupaten tidak bisa menyentuhnya.

Warga menyambut antusias. Bagi kabupaten/kota, itu berarti memberi ruang kolaborasi untuk ikut mengembangkan SMA dan SMK. "Tahun lalu, kami membatalkan dana untuk SMA dan SMK Rp 18 miliar karena belum ada payung hukum teknisnya," ujar Annas.

Sebagai solusi sementara, Pemkab Banyuwangi menggelontorkan dana bantuan sosial ke para pelajar kurang mampu dengan tabungan Rp 1 juta per pelajar, bantuan uang saku, dan biaya transportasi. Itu merupakan siasat agar Pemkab Banyuwangi bisa menyentuh siswa-siswi setingkat menengah atas dalam memberikan bantuan.

"Wujudnya kami siasati bantuan sosial untuk masyarakat umum. SMA atau SMK-nya tidak kami sebutkan di anggaran, karena berpotensi menuai polemik regulasi," ujar Anas.

Seperti diketahui, sebelumnya Cawagub Jatim Puti Guntur Soekarno menyampaikan, salah satu janji kerjanya adalah kembali menggratiskan SMA/SMK di Jatim sebagai ikhtiar meningkatkan kualitas SDM. Pembebasan biaya pendidikan juga akan diikuti peningkatan kualitas melalui berbagai program lain. Sehingga anak muda Jatim bisa menjadi SDM andal dan membanggakan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement