Ahad 04 Feb 2018 04:38 WIB

TGB Harap Ada Penjelasan Utuh Soal Wafatnya Ustaz Prawoto

Ini disampaikannya usai silaturrahim di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Israr Itah
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, KH Adib Rafiudin pada Jumat (2/2).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bersama Pimpinan Pondok Pesantren Buntet, Cirebon, KH Adib Rafiudin pada Jumat (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustaz Prawoto. Ini disampaikannya usai silaturrahim di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon, Jumat (2/2) malam.

TGB meminta perangkat negara menuntaskan masalah ini dan memberikan penjelasan lengkap terhadap kejadian ini. Pasalnya, penganiayaan yang dialami Ustaz Prawoto terjadi dalam waktu yang tidak jauh dari penganiayaan terhadap Kiai Umar Basyri (60 tahun) usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Pesantren Al Hidayah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

"Harus ada penjelasan yang utuh terhadap kejadian ini, karena ini terjadi tidak lama setelah kejadian yang mirip menimpa salah seorang kiai di Cicalengka. Dari penjelasan awalnya, sama juga katanya orang sakit jiwa (pelaku)," lanjut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) tersebut.

Menurut TGB, penjelasan secara utuh sangat diperlukan guna menjawab sejumlah pertanyaan dan menghilangkan spekulasi yang timbul atas kejadian penganiayaan tersebut. "Kalau tidak dijelaskan dengan utuh, bisa menimbulkan pertanyaan, persepsi dan spekulasi. Tugas negara adalah memberikan kepastian dan menghilangkan spekulasi," ucap TGB.

Ketua Ikatan Alumni Al Azhar Cabang Indonesia itu meyakini aparat penegak hukum sebagai perangkat negara memiliki metode-metode ilmiah, keterampilan dan pengalaman yang cukup untuk bisa menuntaskan masalah tersebut. Ia mengatakan umat Islam masih percaya kepada para penegak hukum.

"Maka. harap kepercayaan umat ini digunakan sebaik-baiknya," kata TGB menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement