Jumat 02 Feb 2018 19:35 WIB

Pelaku Oplos Gas Ini Belajar Mengoplos Secara Autodidak

Pelaku memindahkan gas dengan menggunakan tekanan suhu pada tabung.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Endro Yuwanto
Gas elpiji, ilustrasi
Foto: Prayogi/Republika
Gas elpiji, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Deddy Supriadi mengatakan, keterampilan oplos gas pelaku pengoplosan di Sepatan, Kabupaten Tangerang, didapat secara autodidak. Sebab saat diperiksa, pelaku tidak memiliki riwayat bekerja di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE).

"Dia sendiri belajar otodidak, bukan pegawai Pertamina," ujar Deddy, Jumat (2/2).

Deddy menjelaskan, metode pengoplosan gas yang digunakan pelaku merupakan cara pengoplosan yang cukup berbahaya. Hanya menggunakan konektor dan diprediksi rawan terjadi ledakan saat pengoplosan. "Konektornya juga dibuat sendiri," jelas dia.

Pelaku memindahkan gas dengan menggunakan tekanan suhu pada tabung. Deddy menjelaskan, tabung gas tiga kilogram dipasangi konektor untuk tersambung ke tabung gas 12 kilogram yang dalam keadaan kosong. "Dikasih batu es (tabung 12 kg) agar tabung ini dalam keadaan dingin, ini gasnya berpindah," kata dia.

Gudang pengoplosan tersebut diperkirakan sudah beroperasi selama tiga bulan. Sebelumnya, gudang pengoplosan gas elpiji kembali terbongkar, kali ini berada di Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, pengungkapan kasus tersebut dilakukan Tim Elang Cisadane Polrestro Tangerang. "Kami amankan lima terseangka, satu di antaranya pemilik (gudang)," ujar dia.

Harry menjelaskan, empat pelaku lainnya merupakan pekerja yang menyuntik gas dari tabung tiga kilogram ke tabung 12 kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement