Jumat 02 Feb 2018 13:30 WIB

Jokowi Diacungkan 'Kartu Kuning', Ini Komentar Fahri Hamzah

Seharusnya Jokowi tanya ke mahasiswa apa kritik kepada pemerintah

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Joko Widodo
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak terbuka terhadap kritik yang dilakukan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Ia menganggap hal tersebut adalah bentuk ekspresi dari mahasiswa kepada pemerintah.

(Baca: 9 Pembantu Presiden Jebolan UI, Jokowi Berterima Kasih)

"Harusnya Jokowi (bilang) siapa itu? BEM? Ah boleh kita ngomong, ayo, apa kritik anda terhadap pemerintah?," kata Fahri di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/1).

Menurutnya, hal itu masih dilakukan di dalam lingkup ruang akademik, sehingga sah-saja saja jika hal tersebut dilakukan. Ia menilai seharusnya presiden tidak boleh membawa segala macam bentuk feodalisme dan kekuasaan ke dalam kampus.

"Di situ tempat kita berpikir. Orang menyatakan pendapatnya secara bebas. Itu yang sangat saya sesalkan, nuansanya itu nuansa birokrasi itu," ujarnya.

Fahri juga melayangkan kritik kepada pihak rektorat UI yang seolah-olah bertindak membatasi penyampaian pendapat di mimbar akademik. Tidak hanya itu, Ia juga mengkritik Jokowi yang datang ke UI dengan membawa banyak aparat ke dalam kampus.

Menurutnya, jika simbol-simbol kekuasaan hadir di kampus, itu merupakan wujud dari simbolisasi represi terhadap kebebasan akademik. "Ke kampus itu datang dengan sistem pengamanan minimal gitu loh, yang melekat aja kepada presiden dan utamakan operasi intelijen," ucapnya.

Sebelumnya diketahui seorang mahasiswa berbaju batik merah berdiri dengan mengacungkan sebuah buku berwarna kuning kepada Jokowi yang baru saja berpidato di Dies Natalies ke-68 Universitas Indonesia. Pria yang diketahui Ketua BEM UI itu berlaku seperti wasit yang mengacungkan kartu kuning. Ia kemudian diamankan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement