REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggelar geladi lapang penanganan gempa bumi di Kota Bima. Bahkan, geladi lapang diwarnai dua gempa beruntun yang dirasakan hampir keseluruhan daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Geladi lapang melibatkan berbagai elemen kebencanaan mulai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), RS Sodosari, RS PKU Muhammadiyah Bima, TNI dan Polri.
Siwa-siswa SMK 1 Muhammadiyah Bima ikut mengikuti gladi tersebut. Sekolah itu pernah merasakan gempa besar beberapa tahun lalu. Bahkan, masih terdapat bangunan-bangunan sekolah yang hancur setelah gempa 2011 dan belum sempat diperbaiki.
Mulai dari siswa-siswa sampai masyarakat sekitar turut mengikuti geladi lapang yang memang menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Sebab, gempa memang cukup sering terjadi, dan sempat dua kali pula terjadi sebelum geladi lapang dilaksanakan.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggelar geladi lapang penanganan gempa bumi di Kota Bima.Ketua MDMC Kabupaten Bima, Sukrin HT mengatakan, geladi lapang yang disenggarakan secara umum sudah berjalan cukup baik. Artinya, masyarakat dapat mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan dengan lancar.
Dalam geladi lapang ini, fokus memang diberikan kepada tim-tim medis yang dimiliki MDMC, terkait kesiapsiagaan saat bencana gempa terjadi. Termasuk, tim-tim elemen Muhammadiyah lain seperti RS PKU Muhammadiyah Bima.
"Geladi lapang memang melibatkan hampir semua elemen, terutama elemen-elemen Muhammadiyah yang jadi pelopor," kata Sukrin kepada Republika.co.id, Rabu (31/1).
Penilai dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Djoni Dharmadjaja menilai, pelaksanaan geladi lapang memang sudah berjalan cukup baik. Namun, memang masih banyak kekuerangan yang harus diperbaiki MDMC.
Menurut Djoni, salah satu kekurangan yang masih harus diperbaiki merupakan koordinasi antar elemen-elemen kebencanaan. Selain itu, masih banyak prioritas-prioritas yang harus diselamatkan saat bencana terjadi.
"Seharusnya tim-tim itu sudah memegang daftar prioritas-priortas barang dan jiwa yang harus diselematkan saat bencana terjadi," ujar Djoni.
Dalam pelaksanaan geladi lapang, tim-tim kebencanaan disiapkan untuk menghadapi bencana gempa bumi bila terjadi di Kota Bima. Terutama, dalam menangani korban-korban yang mungkin tertimpa bangunan-bangunan.
Mulai pendayagunaan mobil-mobil ambulans, sampai pembangunan tenda-tenda darurat digelar demi membiasakan tim-tim menghadapi situasi sebenarnya. Selain di SMK 1 Muhammadiyah Bima, geladi lapang turut digelar di kantor Kepala Desa setempat.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement