REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Tim Asistensi Mabes Polri meminta masyarakat Aceh Selatan tidak terkotak-kotak dan terpecah belah gara-gara pelaksanaan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati serentak 2018. "Beda pilihan politik itu hal biasa. Namun jangan sampai persatuan dan kesatuan masyarakat terpecah belah gara-gara Pilkada," kata Wakil Ketua Tim Asistensi Mabes Polri, Brigjen Pol Dra Ida Oetari Purnamasari kepada wartawan di Mapolres Aceh Selatan, Rabu (31/1).
Karena itu, ia minta untuk menghindari kampanye hitam saling menjelek-jelekkan kandidat tertentu. Setelah Pilkada mari saling bergandengan tangan lagi. Jangan justru sesama saudara sendiri saja saling bermusuhan.
Menurutnya, menghadapi Pilkada serentak tahun 2018 Mabes Polri khusus membentuk tim asistensi Pilkada yang dipimpin Irjen Pol Muktiyono. Di jajaran Polda Aceh sendiri, tim tersebut melakukan asistensi ke tiga kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada masing-masing Polres Pidie Jaya, Polres Aceh Selatan dan Polres Pemko Subulussalam.
Dengan didampingi tim Pamatwil Pilkada yang dibentuk Polda Aceh terdiri dari Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol Drs Bambang Sukardi SH dan Kasat Brimob Polda Aceh Kombes Pol Nurman Widjajadi SIK, mereka melakukan asistensi dan monitoring serta evaluasi menyangkut kesiapan pelaksanaan Pilkada. Selain ke Polres Aceh Selatan, tim asistensi Mabes Polri bersama pamatwil Polda Aceh juga mengunjungi Markas Kodim 0107 Aceh Selatan dan Kantor KIP Aceh Selatan.
"Hasil asistensi, monitoring, dan evaluasi tersebut, selanjutnya kami akan memberikan masukan kepada pihak Polres, Kodim dan KIP setempat. Untuk mengecek kesiapan masing-masing pihak menyelenggarakan Pilkada 2018," jelasnya.
Yang terpenting dari itu semua, lanjut Brigjen Pol Dra Ida Oetari, seluruh tahapan yang telah dan akan dilalui harus mampu mewujudkan Pilkada yang menyenangkan, tenteram, aman dan damai. Sehingga, masyarakat yang memiliki jagoannya masing-masing, harus mampu bersatu kembali pasca-Pilkada.