Kamis 01 Feb 2018 07:43 WIB

Program Literasi Unicef Tingkatkan Kemampuan Baca Tulis

Siswa kelas 2 dan 3 di berbagai sekolah dasar sudah bisa baca tulis.

Anak-anak bermain di ruang kelas di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Anak-anak bermain di ruang kelas di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (21/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk urusan anak (Unicef) perwakilan Papua dan Papua Barat mengungkapkan program literasi baca tulis siswa anak asli Papua di Kabupaten Biak Numfor mampu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis. "Evaluasi Unicef Papua, program baca tulis dilakukan bersama mitra kerja Dinas Pendidikan dan Yayasan Rumsram kurun waktu dua tahun sudah memberikan hasil signifikan. Siswa kelas 2 dan 3 di berbagai sekolah dasar sudah bisa baca tulis," kata Officer Education Unicef Papua dan Papua Barat Aminuddin Ramdan di Biak, Kamis (1/2).

Ia menyebut program literasi baca tulis yang digalakkan Unicef di Provinsi Papua dan Papua Barat sejak 2015. Dari hasil evaluasinya telah menunjukan adanya penurunan angka baca tulis anak.

Data evaluasi Biak Numfor, Ramdan mengatakan, untuk siswa mengenal huruf/menit mencapai nilai 22,65, kata tak bermakna 2,82, membaca nyaring/menit 4,16, pemahaman bacaan benar 6,62, mendengar dengan pemahaman benar 17,13, kosakata lisan 85,00 serta dikte 16,28.

"Keberhasilan program pendampingan literasi baca tulis yang dilakukan Unicef harus dilanjutkan pemerintah daerah dengan melakukan sekolah model pada tahun 2018," harapnya.

Ramdan mengatakan adanya keterlibatan Unicef dengan lembaga donor untuk mengalakkan program literasi baca tulis di  kawasan sekolah dasar wilayah pinggiran, terpencil dan tertinggal dalam rangka membantu dinas pendidikan untuk mencerdaskan anak Indonesia. Sebelum program literasi dilakukan Unicef di Kabupaten Biak Numfor, dia mengatakan, hasil data di lapangan ditemukan banyak sekolah dasar di kawasan pinggiran kota karena ketiadaan tenaga guru.

Faktor lainnya, adalah minimnya kemampuan baca tulis siswa karena kurangnya akses siswa mendapatkan buku pelajaran sebagai sumber infomasi pengetahuan. "Kami terus mendorong pemkab di enam wilayah program baca tulis dapat mengalokasikan dana khusus untuk mendampingi program literasi di berbagai Sekolah Dasar sasaran," ungkapnya.

Sementara itu, Kabid Pendidikan pada Dinas Pendidikan Biak Numfor Japosman Situmorang mengakui program pendampingan Unicef dan Yayasan Rumsram untuk peningkatan kemampuan baca tulis anak sudah memberikan dampak positif pada siswa di sekolah dasar terpenci, terdepan dan tertinggal. Program baca tulis pendampingan program Unicef berlangsung di empat kabupaten yakni Biak Numfor, Mimika, Jayawijaya, Jayapura Moanokwari dan Sorong.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement