Rabu 31 Jan 2018 14:51 WIB

71 Orang Meninggal Akibat Gizi Buruk dan Campak di Asmat

Ada beberapa distrik yang belum bisa dimasuki pemerintah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
 Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga kini sedikitnya 71 orang meninggal akibat gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengungkapkan, pemerintah sudah melakukan outbreak response immunization (ORI)  untuk mencegah korban lebih banyak. Jumlah yang sudah ikut ORI di sana sekitar 13.300 orang.

"Tetapi betul yang dikatakan ibu Menko PMK (Puan Maharani) bahwa ada beberapa distrik yang belum dapat kita masuki. Nah ini tetap berjalan," ujarnya saat rapat KLB di Asmat diKementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Jakarta, Rabu (31/1).

Ia menambahkan pemerintah melakukan secara bertahap 10 hari, kemudian diganti 10 hari, dan 10 hari yang ketiga.  Pemerintah juga menurunkan tenaga kesehatan spesialis.

Ia menambahkan kini masih ada 30 tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit dan masih ada di gereja karena keterbatasan tempat.  Sementara tenaga kesehatan di pusat krisis kesehatan sudah banyak yang kembali hanya tinggal berapa orang.

 

Kemenkes berjanji akan melakukan penguatan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di distrik-distrik tersebut.  Penguatan kesehatan di situ, kata dia, akan dilakukan melalui tenaga kesehatan lewat penguatan program nusantara sehat.  "Kami juga (memberikan) tugas khusus pada individu tetapi kami tetap memerlukan dokter umum," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement