Rabu 31 Jan 2018 12:49 WIB

Bencana di Sukabumi Sebabkan Kerugian Rp 148 Juta

Kerugian tersebut untuk bencana yang terjadi di sepanjang bulan Januari 2018

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Rumah warga di Kampung Pangkalan RT 23 RW 05 Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi rusak berat akibat gempa 6,1 SR Lebak Banten Selasa (23/1).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Rumah warga di Kampung Pangkalan RT 23 RW 05 Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi rusak berat akibat gempa 6,1 SR Lebak Banten Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana alam yang terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat, di awal tahun 2018 tercatat sebanyak 11 kejadian. Bencana ini menyebabkan kerugian cukup besar mencapai ratusan juta rupiah.

"Sepanjang Januari ada 11 kejadian bencana mulai longsor, angin topan, gempa bumi hingga cuaca ekstrem," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Zulkarnain Barhami kepada Republika, Rabu (31/1).

Rinciannya, bencana longsor dua kejadian, angin topan dua kejadian, gempa bumi tiga kejadian, dan cuaca ekstrem empat kejadian.

Bencana ini terang Zulkarnain, terjadi di enam kecamatan Kota Sukabumi yakni Cikole, Citamiang, Gunung Puyuh, Warudoyong, Lembursitu, dan Baros. Kerugian akibat bencana tersebut diperkirakan sebesar Rp 148.625.000. 

Zulkarnain mengatakan, kerugian akibat bencana terbesar dilaporkan di Kecamatan Citamiang sebesar Rp 44.500.000. Sementara yang terendah di Kecamatan Cibeureum karena tidak dilaporkan kejadian bencana.

Menurut Zulkarnain, secara umum kasus bencana dalam dua tahun terakhir ini mengalami penurunan. Sebab pada 2017 lalu secara keseluruhan kasus bencana di Kota Sukabumi sebanyak 160 kejadian.

Sedangkan pada tahun 2016 total kasus bencana sebanyak 187 kejadian. Namun bila dibandingkan dengan 2015 dan 2014, maka kasus bencana pada 2017 jauh lebih tinggi. Pada 2015 kasus bencana hanya sebanyak 142 kejadian dan 2014 sebanyak 133 kejadian.

Dari segi kerugian bencana pun ungkap Zulkarnain mengalami penurunan. Pada 2017 total jumlah kerugian diperkirakan sebesar Rp 2.761.150.000. Sedangkan pada 2016 jauh lebih tinggi yakni Rp 9.359.600.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement