Selasa 30 Jan 2018 19:30 WIB

Tiga Fenomena Gerhana Bulan Bisa Dilihat di Sabuga

Sekaligus edukasi kepada masyarakat mengenai gerhana, khususnya anak-anak.

Foto gerhana bulan sebagian. Ilustrasi
Foto: Michael Probst/AP
Foto gerhana bulan sebagian. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Fenomena alam gerhana bulan pada 31 Januari 2018 dalam satu waktu yakni supermoon, blue moon, dan blood moon bisa disaksikan di Gedung Sabuga Bandung. Kegiatan itu bertajuk "Observasi Gerhana Bulan Total Bersama Dr Moedji Raharto", pada Rabu (31/1) dari jam 16:00-22:15 WIB. 

Pada acara yang diadakan oleh Planet Sabuga tersebut juga akan ada pemutaran film edukasi gerhana, demo sains Science Specta oleh Planet Sains, diskusi mengenai gerhana dan peluncuran buku "Panduan Gerhana" karya Dr Moedji Raharto, serta ada pengamatan gerhana bulan menggunakan teleskop.

Penyelenggara juga menyiapkan delapan hingga sepuluh teleskop yang dapat digunakan oleh pengunjung. Pendaftarannya sendiri telah ditutup oleh pihak panitia, untuk menghindari membludaknya pengunjung.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi edukasi kepada masyarakat mengenai gerhana, khususnya kepada anak-anak. Mereka akan mendapatkan kesempatan untuk menonton film dan menyaksikan gerhana langsung dengan teleskop.

Planet Sabuga, selaku penyelenggaran acara ini berharap akan menambah minat anak-anak terhadap bidang astronomi. Kegiatan salat gerhana bersama pun akan dilaksanakan dalam kegiatan ini.

Tiga fenomena dalam satu waktu ini pun terakhir terjadi di Indonesia pada 31 Maret 1866 atau 152 tahun yang lalu dan jika kondisi tidak berawan, fenomena ini akan dapat dilihat jelas dengan mata telanjang. "Tentunya gerhana bulan total ini tidak berbahaya untuk mata kita, dengan modal mata telanjang kita dapat melihatnya," kata Dr Moedji.

Bluemoon sendiri adalah istilah yang digunakan jika terdapat dua kali purnama dalam satu bulan yang sama. Pada bulan Januari ini, bulan purnama telah terjadi pada tanggal dua kemarin dan hal ini terjadi karena adanya perbedaan jumlah 12 periode bulan dengan periode revolusi Bumi.

Apabila bulan berada pada titik terdekat dari Bumi itulah yang disebut sebagai super moon, bulan akan lebih besar enam hingga tujuh persen dari ukuran biasanya namun, perubahan ukuran ini sulit dibedakan dengan mata langsung.

Blood moon sendiri adalah fenomena ketika bulan berwarna merah kecoklatan saat gerhana bulan. Hal ini terjadi karena hanya cahaya pada panjang gelombang merah yang berhasil menuju Bulan, setelah melawati atmosfer Bumi. Warnanya bergantung pada seberapa banyak debu dan gas di atmosfer Bumi.

Berikut adalah rician waktu gerhana bulan total 31 Januari 2018 :

Awal Gerhana Bulan Penumbra : 17:51 WIB

Awal Gerhana Bulan Sebagian : 18:48 WIB

Awal Gerhana Bulan Total : 19:52 WIB

Puncak Gerhana : 20:30 WIB

Akhir Gerhana Bulan Total : 21:08 WIB

Akhir Gerhana Bulan Sebagian: 22:11 WIB

Akhir Gerhana Bulan Penumbra: 23:08 WIB

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement