Ahad 28 Jan 2018 16:00 WIB

Polda Jateng Antisipasi Teror Saat Pilkada

Polda Jateng tingkatkan kesiagaan jelang pelaksanaan Pilkada 2018

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Bayu Hermawan
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Warga memasukan surat suara ke kotak suara. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jajaran kepolisian di jajaran Polda Jateng, meningkatkan kesiagaan menjelang pelaksanaan Pilkada 2018. Ancaman terhadap keamanan yang terjadi, bukan hanya dalam bentuk kasus pidana umum saja. Melainkan kemungkinan adanya ancaman dalam bentuk aksi teror.

Terkait hal ini, Wakapolda Jateng Brigjen Pol Indrajit mengatakan Polda Jateng telah meminta seluruh jajaran kepolisian di wilayahnya untuk meningkatkan ke waspadaan. Bukan hanya kepolisian di lingkungan Polres yang wilayah kabupaten/kotanya akan menggelar Pilbup atau Pilwal, tapi juga di seluruh Polres Jateng karena pada waktu bersamaan akan dilaksanakan Pilgub Jateng.

''Seperti yang dilakukan jajaran Polres Banyumas, kami minta jajaran polres lainnya juga untuk terus berlatih, termasuk latihan dalam menanggulangi ancaman teror,'' jelasnya di Purwokerto, saat membuka kegiatan Banyumas Police Expo di Purwokerto, Sabtu (17/1).

Dia menyebutkan, pada tahun 2018 ini, di Jawa Tengah akan berlangsung pemilihan gubernur Jateng. Selain itu, juga ada tujuh kabupaten/kota yang secara bersamaan akan mengelar pemilihan bupati atau walikota. Antara lain Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Magelang, Tegal, dan Kota Tegal. Mengenai kemungkinan adanya ancaman aksi teror, Wakapolda menyebutkan, sejauh ini pihaknya belum mencium adanya ancaman aksi seperti itu.

''Namun Polri tidak bisa memastikan ooh ini aman. Bagaimana pun kita tetap harus mempersiapkan diri, diantaranya dengan menggelar latihan dan simulasi,'' jelasnya.

Ditanya soal daerah rawan selama penyelenggaraan pilkada serentak, Wakapolda menyebutkan, semuanya harus dianggap rawan. ''Kalau semuanya dianggap aman, aman, aman, polisi nanti tidur,'' katanya.

Sementara dalam simulasi penanggulangan aksi teror yang dilaksanakan di Alun-alun Purwokerto, digambarkan terjadi ledakan bom di Alun-alun. Setelah itu muncul sejumlah orang bersenjata api yang melakukan penyerangan dan penyanderaan di bangunan mall yang bersebelahan dengan alun-alun. Selanjutnya muncul pasukan Brimob yang menanggulangi aksi tersebut, sehingga para teroris bisa dilumpuhkan dan para sandera berhasil diselamatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement