Jumat 26 Jan 2018 20:06 WIB

Puan Soroti Kebiasaan Anak-Anak Nyanyikan Lagu Orang Dewasa

Anak masa kini lebih tertarik pada lagu orang dewasa dibandingkan lagu untuk anak.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
Menko PMK Puan Maharani
Foto: istimewa
Menko PMK Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyoroti dan cukup merisaukan polah anak-anak masa kini yang lebih tertarik menyanyikan lagu dewasa dibandingkan lagu yang sesuai untuk usianya. Menurutnya, hal tersebut tentu akan memengaruhi perkembangan anak-anak itu sendiri.

Puan mengaku, semasa kecil, ia kerap menyanyikan lagu yang sesuai dengan umurnya. Seperti lagu 'Pelangi-pelangi', 'Bintang Kecil,' dan lainnya. Namun, hal itu tampaknya tak lagi berlaku bagi anak-anak masa kini.

Puan mengatakan, anak-anak sekarang lebih banyak menyanyikan lagu-lagu dewasa dibandingkan lagu yang pas dan pantas untuknya. "Mereka (anak-anak, Red) hafal lagunya Dewa, Jamrud, Via Valen. Ini yang menjadi tanggung jawab kita semua, bagaimana agar anak-anak ini bisa hidup di dunianya seperti umurnya," ungkap Puan ketika berpidato dalam acara ramah tamah dengan guru se-Sumatra Utara yang digelar di Yayasan Cinta Budaya, Medan, Jumat (26/1).

Menurutnya, ketertarikan anak-anak menyanyikan lagu dewasa memang tampak seperti sebuah hal kecil. "Ini mungkin tidak seperti isu-isu lain yang lebih besar. Tapi, ini menjadi sangat penting bagi jiwa anak-anak kita," ujarnya.

Terkait hal ini, dia mengatakan, guru harus memainkan peran yang lebih aktif. Misalnya, dengan mengajarkan anak-anak untuk menyanyikan lagu yang sesuai umurnya, termasuk lagu-lagu daerah dan nasional. "Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan karakter, termasuk jiwa dan akhlak anak-anak Indonesia untuk masa depan Indonesia," tuturnya.

Puan mengatakan, jangan paksa anak-anak untuk tahu atau menyanyikan lagu dewasa. "Bagaimana agar anak-anak ini berkembang sesuai dengan umurnya," kata Puan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement